KOMPAS.com - Sebuah tangkapan layar unggahan di media sosial viral beberapa waktu lalu dan memperlihatkan pohon bunga bangkai (Amorphophallus titanium) yang ditanam di dalam sebuah pot.
Seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (8/9/2020), bunga dalam foto itu diambil dari Desa Hatapang, Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara.
Namun foto diambil di lokasi yang berbeda, yakni Dusun Pulo Godan, Desa Silumajang,di kecamatan yang sama.
Baca juga: Foto Viral Bunga Bangkai Dalam Pot Jadi Tontonan Warga, BBKSDA Sumut: Pemilik Bisa Dipidana
Dalam foto tersebut, terlihat tanaman ini menjulang tinggi. Berada di dalam sebuah pot hitam, umbi pohon bunga ini menonjol ke permukaan pot, karena ukurannya yang tidak sebanding dengan besar tempat tanamnya.
Bagaimana bunga bangkai yang termasuk salah satu jenis dengan ukuran bunga raksasa dan merupakan tumbuhan yang biasa ditemukan di hutan Sumatera, bisa tumbuh di dalam sebuah pot?
Peneliti dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Yuzammi, mengatakan, hal ini memang bisa terjadi.
"Bunga bangkai dapat dipindahkan dan ditanam dalam pot, dengan ukuran pot yang tentu lebih besar dari ukuran umbinya. Kalau seperti foto di atas, tanaman ini masih bisa bertahan hidup sampai bunganya layu dan umbinya keropos (karena tidak ditanam dalam media yang benar)," jelas Yuzammi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/9/2020) pagi.
Ia mengatakan, umbi bunga bangkai ini termasuk sangat rentan mengalami pembusukan apabila terluka.
Menumbuhkan bunga bangkai di dalam pot, pernah diteliti oleh PKT Kebun Raya LIPI sejak 2017.
Mereka mencoba menanam umbi bunga yang masuk dalam daftar Red List IUCN ini dalam sebuah pot.
Namun, tidak dilakukan dengan sembarangan. Banyak hal yang harus diperhatikan ketika menanam bunga bangkai dalam sebuah pot.
"Kalau ingin menanam bunga bangkai (Amorphophallus titanium) dalam pot sebaiknya gunakan media yang poros atau tidak padat, karena kalau medianya padat maka bisa menyebabkan air tergenang dan akan menyebabkan umbi terserang jamur dan bisa menghancurkan umbi tersebut," jelas Yuzammi.
Selain itu, letakkan tanaman di tempat yang sedikit terlindungi dari paparan sinar matahari langsung.
Ketika umbi ada dalam kondisi dorman atau setelah usai masa berbunga dan berdaun, keluarkan umbi dari dalam media tanam, letakkan di atas media tersebut hingga muncul tunas daun atau bunga yang baru.
"Yang tinggal hanya umbinya saja tanaman ini tidak mati, tapi tidur atau istilahnya dorman. Masa dorman ini digunakan oleh tanaman untuk istirahat sejenak buat mengumpulkan tenaga lagi," ujar dia.