Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Bagi-bagi Data Internet 200 GB dari Tokopedia

Kompas.com - 08/09/2020, 11:18 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sejumlah akun di media sosial melayangkan informasi soal pembagian data Internet 200 GB secara cuma-cuma mengatasnamakan Tokopedia.

Informasi itu disertai tautan ke sebuah web situs tertentu.

Tokopedia menyatakan informasi dan tautan di dalamnya merupakan upaya phising atau pengelabuan untuk mendapat data tertentu. 

Narasi yang beredar

Akun Facebook Septian Ntm pada Senin (7/9/2020) membagikan informasi mengenai promosi komprehensif Tokopedia di sebuah akun grup Facebook.

Isinya, pengguna Internet dari seluruh operator telekomunikasi mendapat kuota Internet 200 GB tanpa perlu mengisi ulang pulsanya.

Informasi itu disertai tautan Terima Data Internet 200 GB. Ketika situs web itu dibuka, ada permintaan pencarian lokasi yang layak menerima paket Internet.

Pengguna juga diminta untuk memasukkan nomor ponselnya.

Akun Facebook Dani Septian juga membagikan informasi dan tautan serupa pada Senin (7/9/2020) ke sebuah grup Facebook.

Sementara, akun Facebook Agil Al Harisy mengunggah informasi hampir sama. Bedanya, paket Internet yang ditawarkan sebanyak 100 GB.

Tangkapan layar situs web phising mengatasnamakan Tokopedia Tangkapan Layar Website Tangkapan layar situs web phising mengatasnamakan Tokopedia

Klarifikasi Tokopedia

External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, mengatakan, setelah melakukan investigasi lebih lanjut, tautan dalam informasi yang beredar di media sosial merupakan upaya phising dari pihak tidak bertanggungjawab.

"Tokopedia tidak pernah mendukung praktik tidak bertanggung jawab seperti ini. Saat ini, kami sudah menindaklanjuti laporan tersebut sesuai prosedur," kata Ekhel kepada tim Cek Fakta Kompas.com, Selasa (8/9/2020).

Menurutnya, aksi proaktif terus dilakukan dengan cara mengawasi dan menindak tegas pihak yang memanfaatkan platform Tokopedia untuk melakukan segala bentuk tindakan melawan hukum.

"Tokopedia di sisi lain juga terus mengimbau masyarakat turut menjaga keamanan dan kerahasiaan akun Tokopedia-nya demi keamanan dan kenyamanan bersama," ujar Ekhel.

Dia menjelaskan bahwa Tokopedia terus mengedukasi masyarakat untuk berhati-hati mengakses situs tidak resmi, menanggapi pesan, serta membuka lampiran yang dikirim oleh pihak yang mengatasnamakan Tokopedia.

Tokopedia hanya memiliki satu situs resmi, yakni https://www.tokopedia.com.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, kabar pembagian data Internet mengatasnamakan Tokopedia serta tautan di dalamnya tidak benar.

Tokopedia menyatakan informasi pada tautan informasi yang beredar itu merupakan upaya phising.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com