Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pertama Kalinya Tuntutan Hukum karena Download MP3 Gratisan

Kompas.com - 08/09/2020, 08:36 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 17 tahun lalu, tepatnya pada 8 September 2003, Recording Industry Association of America (RIAA) sebuah lembaga yang menaungi industri rekaman musik di Amerika Serikat, mengajukan tuntutan hukum terhadap tindakan pembajakan musik di internet.

Sebelumnya, RIAA telah berupaya untuk mengatasi pembajakan musik dalam format mp3, yang marak beredar di internet, dengan cara menutup situs web yang menyediakan file tersebut.

Namun, pada 8 September 2003, RIAA mengumumkan strategi baru dan kontroversial, yakni pengajuan tuntutan hukum terhadap pengguna layanan situs-situs bajakan, yang sebagian besar adalah anak-anak remaja.

Melansir History, Cary Sherman, presiden RIAA saat itu, menyebut bahwa strategi tersebut adalah tindakan yang tepat.

"Tidak ada yang suka berurusan dengan pengadilan untuk menyelesaikan masalah, tetapi ketika produk Anda terus-menerus dicuri, ada saatnya Anda harus mengambil tindakan yang tepat," kata Sherman.

"Kami sudah lama memberi tahu orang-orang bahwa musik memiliki hak cipta. Berbagi file mp3 itu ilegal, dan Anda tidak anonim saat melakukannya. Terlibat di dalamnya (pembajakan) dapat memiliki konsekuensi nyata," ujar Sherman.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Asal Mula Julukan Uncle Sam untuk AS

Sebagian terdakwa adalah remaja

Undang-undang federal mengizinkan RIAA untuk meminta ganti rugi sebesar 150.000 dollar AS per lagu yang dibagikan secara ilegal oleh masing-masing terdakwa.

Namun, langkah RIAA dinilai kontroversial karena dari 261 terdakwa yang dituntut, sebagian besar adalah anak-anak di bawah umur, yang orangtuanya sama sekali tidak tahu tentang kebiasaan anak mereka mengunduh lagu di internet.

Meski demikian, dalam praktiknya, RIAA menawarkan kepada terdakwa pilihan untuk bebas dari dakwaan dengan menghapus semua file yang mereka peroleh secara ilegal, dan membayar biaya penyelesaian sekitar 3 dollar AS per lagu.

Setelah lebih dari tiga minggu mengumumkan strategi hukum barunya, RIAA menyatakan bahwa 52 dari 261 individu yang disebutkan dalam tuntutan awal telah mencapai penyelesaian hukum dan finansial.

Dalam 20 bulan berikutnya, RIAA menggugat 11.195 orang lagi, dan berhasil mencapai penyelesaian dengan 2.484 orang.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Mandala Meledak di Medan, 149 Tewas

Kerugian akibat pembajakan

Mengutip CNN Money, 8 September 2003, lima label rekaman mayor mengaku rugi miliaran dollar dalam penjualan musik karena aktivitas download lagu bajakan.

Misalnya, Universal Music, perusahaan musik terbesar di dunia dan anak perusahaan dari Vivendi Universal (V: Research, Estimates), melaporkan penurunan 19 persen dalam penjualan musik di kuartal pertama.

Sony Music, sebuah divisi dari perusahaan elektronik Jepang, mengatakan penjualan turun 8,8 persen dalam kuartal terakhirnya dari tahun lalu.

Industri musik telah melakukan upaya untuk membendung penurunan penjualan, seperti bermitra untuk menyiapkan situs yang menawarkan unduhan lagu dan album dengan biaya tertentu, dan menyediakan lagu di situs lain seperti Apple iTunes.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com