Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Ini Update Terbaru Kandidat Vaksin Covid-19 di Dunia Saat Ini

Kompas.com - 02/09/2020, 16:34 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Mereka juga mengungkapkan niatnya untuk mengikutsertakan lebih dari 50.000 relawan secara global, termasuk 30.000 dari AS.

Daftar vaksin

Selain Astra Zeneca, vaksin yang dikembangkan oleh Moderna dan Pfizer/BioNTec juga tengah menjalani pengujian fase 3.

Melansir The Guardian, 31 Agustus 2020, berikut adalah daftar dari sejumlah vaksin yang telah memasuki tahap pengujian:

  • AstraZeneca/Oxford University
  • BioNTech/Pfizer/Fosun Pharma
  • Wuhan Institute of Biological Products/Sinopharm 
  • Moderna/NIAID
  • Sinovac
  • Beijing Institute of Biological Products/Sinopharm
  • CanSino Biologics Inc./Beijing Institute of Biotechnology
  • Novavax
  • Kentucky Bioprocessing, Inc
  • Arcturus/Duke-NUS
  • Cadila Healthcare Limited
  • Osaka University/ AnGes/ Takara Bio
  • Bharat Biotech
  • Inovio Pharmaceuticals/ International Vaccine Institute
  • Janssen Pharmaceutical Companies
  • Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical/Institute of Microbiology, Chinese Academy of Sciences
  • Genexine Consortium
  • Institute of Medical Biology, Chinese Academy of Medical Sciences
  • Curevac
  • University of Queensland/CSL/Seqirus
  • Vaxine Pty Ltd/Medytox
  • People's Liberation Army (PLA) Academy of Military Sciences/Walvax Biotech.
  • Medicago Inc.
  • Imperial College London
  • Institute Pasteur/Themis/Univ. of Pittsburgh CVR/Merck Sharp & Dohme
  • Instituto Finlay de Vacunas, Cuba
  • Medigen Vaccine Biologics Corporation/NIAID/Dynavax
  • Clover Biopharmaceuticals Inc./GSK/Dynavax
  • ReiThera/LEUKOCARE/Univercells
  • Gamaleya Research Institute
  • University of Melbourne/Murdoch Children’s Research Institute
    The Murdoch Children’s Research Institute

Baca juga: Meski Vaksin Corona Tersedia Tidak Langsung Hentikan Pandemi, Ini Sebabnya...

Titik mula

Melansir Washington Post, 2 September 2020, jika nantinya ada vaksin yang telah terbukti aman dan efektif digunakan, itu baru permulaan.

Menyebarkan vaksin ke orang-orang di seluruh dunia akan menjadi tugas selanjutnya dengan jaringan distribusi, rantai pasokan, kepercayaan publik, hingga kerja sama global.

Untuk dapat menyalurkan vaksin-vaksin tersebut, diperlukan waktu berbulan-bulan atau mungkin bertahun-tahun.

Dengan kata lain, vaksin adalah penanda dari sebuah proses yang masih sangat panjang.

Selain itu, seberapa panjang proses tersebut ditentukan oleh keefektifan vaksin, keberhasilan menyalurkan ratusan juta dosis vaksin, dan kerelaan orang-orang untuk disuntik vaksin.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Syarat Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com