Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan di Lebanon, Bencana di Antara Pusaran Krisis Ekonomi dan Politik

Kompas.com - 06/08/2020, 05:34 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Namun, bantuan itu hanya akan diberikan ketika Lebanon melakukan reformasi kelembagaan secara menyeluruh untuk mengembalikan sistem keuangan dan ekonomi negara ke arah lebih baik.

"Untuk mendapat dukungan dana internasional, Pemerintah Lebanon harus memulai reformasi kelembagaan, tetapi mereka tak pernah melakukannya," kata laporan itu.

Menurut data statistik, tingkat pengangguran negara yang berbatasan dengan Suriah itu meningkat hingga lebih dari 35 persen.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Amonium Nitrat yang Diduga Jadi Penyebab Ledakan Lebanon

Krisis politik

BBC, 5 Juli 2020, memberitakan, sejumlah pengamat memandang krisis Lebanon saat ini disebabkan oleh korupsi yang merajalela selama beberapa dekade dan akumulasi utang negara.

Pada aksi protes yang berlangsung sejak Oktober 2019,  seorang demonstran menuntut lebih banyak pertanggunggungjawaban elite penguasa yang dinilainya tak memiliki upaya serius dalam reformasi.

Para elite politik diyakini hanya bertujuan mempertahankan hak-hak istimewa mereka dibandingkan mengatasi situasi negara.

Hassan Diab yang mengandaikan Saad Hariri beberapa bulan lalu pun tak bisa berbuat apa pun dalam mengatasi krisis itu.

Bahkan, sempat beredar kabar adanya rencana pembubaran pemerintahan Hassan Diab.

Akan tetapi, banyak pengamat percaya bahwa pembubaran pemerintah tak akan memberikan solusi.

Sementara itu, Presiden Lebanon Michael Auon telah menyerukan penyelidikan atas korupsi negara, termasuk pelanggaran dan pencucian uang.

"Sangat sulit membayangkan bahwa pemerintah akan melakukan (perbaikan) ini kecuali jika warga yang turun ke jalan sejak Oktober 2019 menemukan cara untuk terus memberi tekanan pada lembaga-lembaga politik negara itu," catat ICG.

Baca juga: 7 Dampak Ledakan di Beirut Lebanon

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Apa itu Amonium Nitrat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UPDATE Banjir Sumbar: 57 Orang Meninggal, 32 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 57 Orang Meninggal, 32 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Dibuka Hari Ini, Berikut Alur Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Alur Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024

Tren
Alasan Sopir Bus Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang

Alasan Sopir Bus Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang

Tren
Apa Itu Kalori? Berikut Manfaat dan Jumlah yang Direkomendasikan bagi Tubuh

Apa Itu Kalori? Berikut Manfaat dan Jumlah yang Direkomendasikan bagi Tubuh

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Tren
Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com