KOMPAS.com - Ledakan besar terjadi di Beirut, ibu kota Lebanon, pada pukul 18.07 sore waktu setempat.
Ledakan tersebut menurut Perdana Menteri Hassan Diab disinyalir disebabkan oleh 2.750 ton amonium nitrat.
Pupuk itu, imbuhnya disimpan selama bertahun-tahun dalam gudang di tepi laut. Kepala keamanan umum Libanon mengatakan zat itu telah disita bertahun-tahun lalu.
Baca juga: Ledakan di Beirut Lebanon Disebut Mirip Peristiwa Bom Hiroshima
Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari ledakan di Beirut tersebut?
Menurut beberapa media luar negeri seperti New York Times, CNN, dan The Guardian menyebutkan jumlah korban tewas akibat ledakan di Beirut, Lebanon tersebut mendapai 78 orang.
Dikutip CNN, Rabu (4/8/2020), Menteri kesehatan Lebanon menyebutkan selain puluhan korban jiwa, setidaknya 4.000 orang mengalami luka-luka.
Jumlahnya terus naik dan korban luka berdatangan ke rumah sakit.
Salah satu yang meninggal adalah sekretaris jenderal partai politik Kataeb, Nizar Najarian.
Sementara itu kepala perusahaan listrik milik negara Kamal Hayek dalam kondisi kritis.
Baca juga: Ledakan di Lebanon Akibatkan 73 Orang Tewas, #Beirut dan #PrayforBeirut Trending di Twitter
Dilansir New York Times, Selasa (4/8/2020), Rumah Sakit St. George di Beirut Tengah (salah satu kota terbesar di Beirut), mengalami kerusakan yang sangat parah sehingga harus ditutup.
Letak rumah sakit itu diketahui tidak jauh dari pusat ledakan.
Pihak rumah sakit bahkan terpaksa mengirim pasien ke tempat lain. Lusinan pasien dan pengunjung terluka oleh puing-puing yang jatuh dan kaca yang beterbangan.
"Setiap lantai rumah sakit rusak. Aku tidak pernah melihat ini, bahkan selama perang. Ini bencana," kata Kepala Hematologi dan Onkologi Anak RS St. George Dr. Peter Noun.
Beberapa pasien yang terluka adalah anak-anak penderita kanker.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.