Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Astronot NASA untuk Misi SpaceX Sudah Mendarat di Bumi, Selamat Datang!

Kompas.com - 03/08/2020, 07:35 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dua orang astronot NASA untuk misi SpaceX telah melakukan pendaratan mulus roket SpaceX Dragon Crew di Teluk Meksiko pada Minggu, (2/8/2020).

Pendaratan ini merangkum perjalanan astronot ke orbit Bumi yang untuk pertama kalinya dalam sejarah dilakukan oleh perusahaan swasta.

Pendaratan ini juga sekaligus menjadi pendaratan pertama yang dilakukan oleh astronot NASA sejak 1975, ketika mereka masih menggunakan modul antariksa Apollo untuk terbang dari dan ke orbit Bumi.

Pada misi antariksa yang diluncurkan Jumat (30/5/2020) waktu Amerika Serikat ini, SpaceX yang didirikan oleh Elon Musk menyediakan roket untuk melakukan perjalanan.

Sementara, dua astronot NASA, Robert L. Behnken dan Douglas G. Hurley, bertugas mengemudikan roket.

Melansir New York Times, Senin (3/8/2020), kedua astronot mendarat dengan selamat setelah membentangkan empat parasut raksasa berwarna oranye-putih, dan mendarat mulus di atas permukaan teluk dengan kecepatan 15 mil per jam pada pukul 14.48 waktu setempat.

"Atas nama seluruh tim SpaceX dan Nasa, selamat datang kembali di planet Bumi," demikian kalimat sambutan Michael Heiman, teknisi Space X kepada kedua astronot.

"Dan terima kasih karena telah menerbangkan SpaceX," kata Heiman.

Lebih dari satu jam setelah mendarat, Behnken dan Hurly dibantu oleh para kru untuk keluar dari roket.

Hurley kemudian mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh staf NASA dan SpaceX yang telah menyukseskan misi ini.

"Kalian harus mengabadikan momen hari ini, setelah semua kejadian yang menimpa kita di tahun ini," kata Hurley.

Baca juga: Astronot NASA yang Jalankan Misi SpaceX akan Pulang ke Bumi 2 Agustus 2020

Awal perjalanan manusia ke luar angkasa

Roket SpaceX Falcon 9 yang membawa kapsul SpaceX Crew Dragon dengan astronot Bob Behnken dan Doug Hurley, lepas landas dari Kennedy Space Center di Florida, AS, Jumat (30/5/2020) atau Sabtu (31/5/2020) waktu Indonesia. NASA meluncurkan dua astronotnya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada hari ini, yang merupakan peluncuran pertama astronot ke orbit oleh pihak swasta dan pesawat luar angkasa berawak pertama NASA dari AS dalam 9 tahun terakhir.AFP/SAUL MARTINEZ Roket SpaceX Falcon 9 yang membawa kapsul SpaceX Crew Dragon dengan astronot Bob Behnken dan Doug Hurley, lepas landas dari Kennedy Space Center di Florida, AS, Jumat (30/5/2020) atau Sabtu (31/5/2020) waktu Indonesia. NASA meluncurkan dua astronotnya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada hari ini, yang merupakan peluncuran pertama astronot ke orbit oleh pihak swasta dan pesawat luar angkasa berawak pertama NASA dari AS dalam 9 tahun terakhir.
Meski pada misi kali ini NASA hanya berperan untuk melakukan pengujian roket SpaceX, namun misi ini merupakan langkah awal sehingga nantinya lebih banyak orang bisa pergi ke luar angkasa.

Kelak, diharapkan akan ada lebih banyak aktivitas yang bisa dilakukan oleh manusia di luar angkasa, seperti riset perusahaan, perbaikan satelit, dan bahkan perjalanan wisata.

Tujuan NASA adalah menyerahkan beberapa hal yang biasa mereka lakukan itu kepada perusahaan swasta.

"Kita memasuki era baru perjalanan antariksa, ketika NASA tidak lagi menjadi pembeli, pemilik dan operator dari alat transportasi luar angkasa," kata Jim Bridenstine, administrator NASA, saat konferensi pers seusai pendaratan.

"Kami akan menjadi pelanggan, satu dari sekian banyak pelanggan di pasar komersil perjalanan antariksa ke orbit Bumi," kata dia.

Sebelumnya, NASA telah menggandeng dua perusahaan, yaitu SpaceX dan Boeing, untuk menyediakan transportasi bagi astronot dari dan ke International Space Station (ISS).

SpaceX adalah perusahaan pertama yang siap melakukannya.

Gwyne Shotwell, President and Chief  Operating Officer SpaceX menyatakan, misi ini berjalan dengan mulus dan menjadi langkah awal untuk perjalanan yang lebih jauh.

"Ini hanyalah awal. Kami memulai usaha untuk membawa orang-orang secara reguler ke orbit Bumi, Bulan, dan bahkan Mars," kata Shotwell.

Baca juga: Mengenal Elon Musk, Pria di Balik SpaceX...

Disaksikan jutaan orang

Astronot NASA Bob Behnken (kiri) dan Doug Hurley berada di kapsul Roket SpaceX Crew Dragon di Kennedy Space Center di Florida, AS, menjelang peluncuran mereka, Jumat (30/5/2020) atau Sabtu (31/5/2020) waktu Indonesia. NASA meluncurkan dua astronotnya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada hari ini, yang merupakan peluncuran pertama astronot ke orbit oleh pihak swasta dan pesawat luar angkasa berawak pertama NASA dari AS dalam 9 tahun terakhir.AFP/STILL IMAGE FROM NASA TV Astronot NASA Bob Behnken (kiri) dan Doug Hurley berada di kapsul Roket SpaceX Crew Dragon di Kennedy Space Center di Florida, AS, menjelang peluncuran mereka, Jumat (30/5/2020) atau Sabtu (31/5/2020) waktu Indonesia. NASA meluncurkan dua astronotnya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada hari ini, yang merupakan peluncuran pertama astronot ke orbit oleh pihak swasta dan pesawat luar angkasa berawak pertama NASA dari AS dalam 9 tahun terakhir.
Jutaan orang turut menyaksikan proses peluncuran Robert dan Douglas menuju ke orbit pada 30 Mei 2020.

Seperti diberitakan Kompas.com , 18 Juli 2020, peluncuran itu menandai untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade manusia diluncurkan ke ISS dari Amerika Serikat.

Selain itu, misi ini adalah misi kru pertama untuk SpaceX dalam 18 tahun sejarahnya.

Robert dan Douglas menghabiskan dua bulan terakhir di atas ISS.

Tak hanya itu, ada pula astronot NASA Christopher Cassidy dan kosmonot Rusia Anatoli Ivanishin dan Ivan Vagner, yang sebelumnya terbang ke laboratorium yang mengorbit di atas pesawat ruang angkasa Soyuz buatan Rusia.

Para astronot NASA telah menghabiskan hari-hari mereka dengan melakukan perjalanan di ruang angkasa untuk meningkatkan perangkat keras stasiun ruang angkasa serta menangani eksperimen ilmiah.

Amerika Serikat adalah salah satu operator utama stasiun ruang angkasa, tetapi belum memiliki kemampuan untuk meluncurkan astronotnya sendiri ke ISS sejak program Antar-Jemput berakhir pada 2011.

Sejak itu, para astronot NASA harus melakukan perjalanan ke Rusia karena negara tersebut menjadi satu-satunya yang mampu mengangkut astronot menuju dan dari ISS.

Baca juga: Diluncurkan NASA ke ISS Hari Ini, seperti Apa Roket Falcon 9 Milik SpaceX?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com