Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hikmah Idul Adha di Tengah Pandemi Corona

Kompas.com - 31/07/2020, 06:01 WIB
Jihad Akbar

Penulis

KOMPAS.com - Perayaan Hari Raya Idul Adha pada 31 Juli 2020 akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena pandemi virus corona masih menerpa.

Umat Islam merayakan Idul Adha dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Hikmah apa yang bisa dipetik dari perayaan Idul Adha di tengah pandemi virus corona?

Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis mengatakan, Idul Adha di tengah pandemi virus corona akan semakin mempererat ikatan keluarga.

"Kita mungkin tak pernah mengalami lagi, sampai kita dipanggil Allah seperti suasana saat ini. Di mana kita banyak di rumah, lalu kita merayakannya lebih khidmat dengan keluarga, takbiran bersama keluarga, mungkin sebagian ada yang shalat dengan keluarga," kata Cholil saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/7/2020).

Baca juga: MUI Imbau Umat Muslim di Zona Merah Shalat Idul Adha di Rumah

Ia mengatakan, pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan kehidupan manusia. Misalnya, kata dia, berkaitan dengan kedekatan bersama keluarga dan menjaga kebersihan.

"Mungkin dulu enggak menyadari kebersihan, sekarang lebih bersih. Dulu jarang pulang ke rumah, sekaran lebih banyak di rumah, ini semuanya diambil hikmahnya sehingga wabah menjadi rahmat bagi kita," ucapnya.

Lebih lanjut, Cholil menjelaskan, esensi Idul Adha dan ibadah kurban bukan perkara kemeriahannya, seperti takbir keliling maupun bergotong-royong menyembelih hewan kurban. Menurut dia, hal itu bagian dari syiar.

Baca juga: Libur Idul Adha, Big Sale Harga Tiket untuk 7 KA Jarak Jauh, Ini Daftarnya!

Dengan keterbatasan karena penyebaran virus corona ini, Cholil mengajak umat Islam untuk mengembalikan makna Idul Adha pada ketakwaan terhadap Sang Pencipta.

"Di sinilah kita diajarkan kemeriahan adalah bagian dari syiar, tapi yang lebih esensi adalah takwanya. Bahwa bukan daging yang diberikan, bukan ramai-ramai saat nyembelih, tetapi ketakwaan itu yang menjadi tolok ukur berkorban untuk kurban," jelas Cholil.

Meski demikian, ia tak melarang jika masyarakat ingin tetap melakukan syiar seperti tahun-tahun sebelumnya.

Cholil hanya mengingatkan, agar dalam bersyiar Idul Adha di tengah pandemi yang belum selesai ini, tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Di antaranya memakai masker, menjaga jarak, tidak berkerumun, dan menjaga kebersihan.

Proses Pembungkusan Daging Kurban di Jakarta Islamic Center menggunakan besek bambu dan Keranjang TapeJIMMY RAMADHAN AZHARI Proses Pembungkusan Daging Kurban di Jakarta Islamic Center menggunakan besek bambu dan Keranjang Tape
Sementara itu, seperti diberitakan Kompas.com, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh mengimbau masyarakat di daerah dengan tren penularan Covid-19 meningkat, agar melaksanakan shalat Idul Adha di rumah masing-masing.

"Ketika kita berada di kawasan yang angka penularannya masih menunjukkan tren meningkat, bahkan berada di daerah yang kualifikasi hitam, maka pelaksanaan shalat Idul Adha sebaiknya tetap di rumah bersama keluarga," kata Asrorun dalam tayangan langsung pada akun Youtube BNPB, Selasa (28/7/2020).

Sementara itu, masyarakat yang berada di daerah dengan penularan Covid-19 terkendali dapat menggelar shalat Idul Adha di masjid, musala atau tempat terbuka.

Namun, Asrorun mengingatkan protokol kesehatan tetap harus ditaati, seperti memakai masker, berwudu dari rumah, membawa sajadah sendiri, hingga menjaga jarak.

Baca juga: Korlantas Prediksi Arus Mudik Idul Adha Meningkat Kamis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com