Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Bekerja dari Rumah, Jangan Sampai Depresi! Ini Cara Mencegahnya

Kompas.com - 28/07/2020, 06:45 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona yang masih berlangsung hingga saat ini membuat sebagian besar pekerja yang biasanya bekerja di kantor, kini bekerja dari rumah atau work from home.

Bagi yang belum terbiasa melakukan WFH atau bekerja dari rumah, mengerjakan tugas kantor dari rumah memiliki tantangan tersendiri.

Jika tak bisa beradaptasi, persoalan yang dihadapi berpotensi menimbulkan depresi.

Melansir Heathline, American Psychiatric Association (APA) mengungkapkan, sekitar 1 dari 15 orang dewasa terkena depresi pada saat tertentu.

Depresi merupakan kondisi kesehatan mental yang sering terjadi, tetapi membawa implikasi serius.

Salah satunya, berdampak negatif pada apa yang seseorang rasakan, pikirkan, dan dalam melakukan tindakan.

Mereka yang mengalami depresi mungkin merasakan kesedihan dan kurangnya minat dalam kegiatan yang sebelumnya mereka lakukan.

Pada akhirnya, hal ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku. 

Ada beberapa gejala depresi yang disampaikan oleh APA. Beberapa gejala itu adalah:

  • Kehilangan energi
  • Suasana hati tertekan
  • Sulit tidur atau tidur berlebih
  • Perubahan nafsu makan
  • Diagnosis sering muncul setelah gejala menetap setidaknya selama 2 minggu.

Baca juga: 3 Tanda Work from Home Cocok untuk Kamu

Apakah WFH dapat menyebabkan depresi?

Penting untuk menyiapkan stok makanan dan minuman agar nyaman selama menjalani work from home WFHDok. Shutterstock Penting untuk menyiapkan stok makanan dan minuman agar nyaman selama menjalani work from home WFH
Ketika ditelusuri, apakah bekerja dari rumah merupakan penyebab langsung dari depresi pada karyawan? Hasilnya beragam.

Sebuah laporan pada 2017 oleh Yayasan Eropa untuk Peningkatan Kondisi Kehidupan dan Pekerjaan menyebutkan, sebanyak 41 persen karyawan yang bekerja dari rumah melaporkan mengalami tingkat stres lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang bekerja di kantor.

Untuk karyawan yang bekerja di kantor, sebesar 25 persen yang mengaku mengalami stres. 

Adapun stres psikologis dapat menyebabkan depresi. Oleh karena itu, ada sedikit bukti yang secara langsung menghubungkan WFH dengan depresi.

WFH kurangi stres saat di perjalanan menuju/dari kantor

Sementara itu, beberapa penelitian menunjukkan, mereka yang mencari pekerjaan dengan fleksibilitas untuk bekerja dari rumah beralasan untuk mengurangi stres.

Hal ini selaras dengan survei pada 2018 yang dilakukan oleh Mental Health America dengan FlexJobs.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com