KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan Kamboja menyebutkan, negaranya akan melarang sementara seluruh penerbangan dari Malaysia dan Indonesia.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk menekan penyebaran virus corona.
Adapun kebijakan tersebut akan berlaku efektif mulai 1 Agustus 2020 mendatang.
Melansir The Star, Minggu (26/7/2020), dalam sebuah pengumuman yang dikeluarkan pada Sabtu (24/7/2020), kementerian melihat adanya lonjakan jumlah kasus Covid-19 yang bersifat imported dalam seminggu terakhir.
Imported case tersebut diidentifikasi banyak berasal dari dua negara, yaitu Indonesia dan Malaysia.
Dari 108 penumpang yang dikonfirmasi positif Covid-19 saat tiba di Kamboja melalui Malaysia dan Indonesia, 55 orang diketahui mengambil penerbangan dari Malaysia.
Baca juga: Update Corona di ASEAN: Indonesia Capai 80.094 Kasus, Tak Ada Kematian di Laos dan Kamboja
Pengumuman pada hari yang sama juga menyebut bahwa Kamboja mengonfirmasi 8 kasus Covid-19 pada penumpang dua penerbangan berbeda dari Indonesia.
Pada Sabtu (25/7/2020), Kamboja mengonfirmasi 23 kasus imported Covid-19.
Penambahan ini membuat jumlah total kasus virus corona yang telah dikonfirmasi di negara ini menjadi sebanyak 225.
Sementara, Xinhua memberitakan, dari 8 kasus positif yang dideteksi, 4 merupakan warga negara Kamboja, dan 4 lainnya adalah warga negara Indonesia.
Mereka tiba di Ibu Kota Kamboja, Phnom Penh, pada 23 Juli 2020 dengan menggunakan dua penerbangan yang berbeda.
Informasi ini disampaikan oleh Sekretaris Negara Kementerian Kesehatan dan Juru Bicara Or Vandine.
Menurut dia, 199 penumpang lain padaa dua penerbangan tersebut telah diwajibkan menjalani karantina wajib selama 14 hari.
Mereka ditempatkan dalam berbagai pusat karantina Covid-19 yang ada di ibu kota.
Baca juga: Positivity Rate Covid-19 Indonesia 12,3 Persen, Peringkat 5 Se-Asia
Selain itu, 15 kasus baru lainnya dikonfirmasi pada warga negara Kamboja yang baru tiba di Kamboja pada 19 Juli 2020.