Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panti Jompo di AS Ini Nol Kasus Corona, Bagaimana Caranya Melindungi Lansia?

Kompas.com - 25/07/2020, 19:48 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Meski banyak biaya dipangkas, tapi posisi tersebut tidak dihilangkan hingga kini. Justru sekarang semakin berguna karena ada pandemi.

Sebuah laporan federal baru-baru ini menemukan bahwa infeksi adalah jenis defisiensi paling umum yang dihadapi oleh panti jompo.

Baca juga: Peneliti China dan Amerika Serikat Berhasil Lacak Virus Corona pada Kelelawar

Sejak 2013 hingga 2017, 82 persen dari semua fasilitas yang disurvei tidak memiliki prosedur menjaga kebersihan tangan yang memadai atau mengisolasi pasien yang menderita penyakit menular.

Namun, menurut laporan inspeksi federal, panti jompo Maryland aman dan tidak kekurangan kontrol infeksi tunggal dalam empat tahun terakhir.

Dengan jumlah penghuni panti yang sedikit, karyawan mengenal setiap pasien dengan cukup baik. Para karyawan juga bekerja dari rumah kecuali pekerjaan tertentu.

"Sejak Maret, anggota staf telah diberitahu untuk tinggal di rumah kecuali untuk pekerjaan dan menjaga jarak mereka dari orang lain, termasuk keluarga mereka sendiri jika perlu," ujar DeWitt.

Sejak lockdown dimulai, DeWitt tetap berada di luar panti jompo. Dia bertugas mengawasi sumbangan makanan dan lainnya.

Setiap Rabu, dia memanggil Walburn yang menghubungkan ponselnya ke sound system.

Para lansia akan mendekat dan karyawan menghentikan pekerjaan mereka sebentar untuk mendengarkan DeWitt.

Dia mencoba membuat orang tertawa, memberikan dukungan dan semangat, lalu mengakhiri dengan doa.

DeWitt meyakinkan kepada para lansia bahwa ia menemani mereka.

Walburn mengatakan sejak tersiar kabar bahwa di panti itu tidak ada kasus corona, telepon terus berdering.

Ratusan orang lansia ingin pindah, termasuk beberapa dari luar negeri. Tetapi, panti jompo itu tidak memiliki cukup tempat tidur untuk menampung penghuni baru.

Baca juga: Update Terkini, Berikut 8 Negara di Eropa dan Amerika Latin yang Konfirmasi Kasus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Tren
7 Makanan Obat Alami Asam Urat dan Makanan yang Harus Dihindari

7 Makanan Obat Alami Asam Urat dan Makanan yang Harus Dihindari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com