Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti China dan Amerika Serikat Berhasil Lacak Virus Corona pada Kelelawar

Kompas.com - 03/06/2020, 08:17 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah tim  yang terdiri dari ilmuwan berbagai negara, termasuk seorang peneliti terkemuka di Institut Virologi Wuhan, telah berhasil menganalisis semua virus corona yang dikenal dalam kelelawar China.

Hasil analisis genetik tersebut kemudian digunakan untuk melacak kemungkinan asal virus corona baru hingga ke spesies kelelawar tapal kuda.

Melansir New York Times, Senin (1/6/2020), mereka juga menunjukkan berbagai macam virus ini ditemukan di China bagian selatan dan barat daya serta mendesak pemantauan lebih dekat virus kelelawar di daerah tersebut.

Mereka juga mendesak perlunya upaya yang lebih serius untuk mengubah perilaku manusia sebagai cara untuk mengurangi kemungkinan pandemi di masa depan.

Penelitian ini didukung oleh program hibah Amerika Serikat senilai lebih dari 3 juta dollar AS untuk EcoHealth Alliance, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di New York.

Kabar terbaru menyebutkan, program ini secara mengejutkan dibatalkan oleh National Institutes of Health.

Pembatalan program hibah ini menuai protes dari komunitas ilmiah.

Meski demikian, laporan penelitian ini telah diterima oleh jurnal Nature Communications, dan telah diposting di BioRxiv (dibaca: bio-archive), tempat penelitian ilmiah biasa dirilis sebelum publikasi.

Laporan ini memberikan gambaran sekilas tentang hasil pekerjaan yang telah didukung oleh program hibah tersebut.

Para peneliti, sebagian besar dari China dan Amerika Serikat, melakukan pencarian mendalam dan analisis virus corona pada kelelawar.

Tujuannya, mengidentifikasi hot spots bagi potensi penyebaran virus ini ke manusia, dan mengakibatkan berjangkitnya penyakit.

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 3 Juni: 6,4 Juta Orang Terinfeksi | Tes Berbasis Air Liur di Jepang

Kemungkinan besar dari kelelawar tapal kuda

Ada cukup banyak bukti genetik yang menunjukkan bahwa virus corona penyebab Covid-19 berasal dari kelelawar.

Kelelawar tapal kuda, khususnya, dianggap sebagai inang utama karena punya riwayat dalam penyakit lainnya, seperti wabah SARS pada tahun 2003.

Meski demikian, tidak ada satu pun virus dari kelelawar yang memiliki kemiripan dengan virus corona penyebab Covid-19 sehingga meniadakan kemungkinan bahwa virus itu berpindah langsung dari kelelawar ke manusia.

Nenek moyang langsung dari virus corona baru penyebab Covid-19 belum ditemukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com