Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Perjalanan Karier Omas, dari Lenong Betawi hingga Sinetron Kejar Tayang

Kompas.com - 16/07/2020, 22:17 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar duka kembali menyelimuti dunia hiburan Tanah Air. Komedian Omaswati (54) meninggal dunia pada Kamis (16/7/2020).

Kabar meninggalnya wanita yang akrab disapa Omas ini dibenarkan oleh manajer Mandra, Nani. Namun belum diketahui pasti penyebab meninggalnya adik dari komedian Mandra ini.

Nani hanya menyampaikan bahwa Omas memang telah lama sakit dan dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Mengenang Marie Fredriksson, Vokalis Roxette Sekaligus Survivor Kanker Otak

Berikut sekilas tentang profil Omas:

Mengutip Antara, Kamis (16/7/2020), Omaswati lahir di Jakarta pada 3 Mei 1966.

Semasa hidup dia dikenal sebagai seniman Betawi. Omas mengawali karier dengan bermain kesenian tradisional Lenong Betawi.

Selain itu, dia juga sering tampil di acara televisi sebagai pemeran pendukung dalam beberapa
sinetron.

Omaswati juga bermain dalam beberapa acara lawak di televisi.

Gaya lawakannya yang khas dan ceplas-ceplos menjadi salah satu ciri khas yang melekat pada Omas.

Omaswati juga merupakan adik kandung komedian Mandra.

Baca juga: Cerita Pesepak Bola Italia Alessandro Favalli Saat Terinfeksi Virus Corona...

Penyuka olahraga sepak bola

Komedian Omaswati alias Omas. Komedian Omaswati alias Omas.

Mengutip Harian Kompas, 23 Juni 2002, Omas ternyata juga menggemari olahraga yang menggunakan bola, salah satunya sepak bola.

"Saya sebenarnya suka bola, entah itu bola basket atau sepak bola. Tetapi, sejak dulu saya memang enggak pernah memaksakan diri menonton pertandingan sepak bola di televisi," ujar Omas saat itu.

Ia mengaku lebih tertarik menggelindingkan bola di lapangan daripada harus mengorbankan diri dengan duduk lama di depan televisi untuk menyaksikan jalannya pertandingan sepak bola.

Hingga pada saat itu, Omaswati mengatakan bahwa dirinya masih tetap menekuni olahraga bola besar tersebut.

"Sampai sekarang saya tetap menjadi penyerang," jelas Omas yang mengaku pernah terlibat dalam Tim Sepak Bola Putri Buana Putri.

Baca juga: Viral Pemain Timnas Sepak Bola Putri Indonesia Disebut Alami Diskriminasi

Tak lagi terima job sinetron kejar tayang

Omaswati saat dijumpai di Gedung Trans, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (18/9/2018).Kompas.com/Tri Susanto Setiawan Omaswati saat dijumpai di Gedung Trans, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (18/9/2018).

Dikarenakan faktor usia, Omas tidak lagi menerima tawaran bermain sinetron kejar tayang saat usianya menginjak angka 52 tahun.

Alasannya yakni karena faktor usia tersebut.

"Kalau sekarang kan sudah enggak muda lagi. Kalau masih jadi anak muda mah bodo amat," ujar Omas dikutip dari Kompas.com (18/9/2018).

Omas mengaku tak lagi sekuat dahulu ketika bermain sinetron kejar tayang atau striping.

Baca juga: Ramai soal Tiga Wanita Joget TikTok di Zebra Cross, Fenomena Apa Ini?

Selain itu, faktor keluarga juga menjadi pertimbangannya untuk tidak lagi menerima tawaran bermain sinetron striping.

Ia harus mengurus suami dan juga anak-anaknya.

"Tapi saya enggak berpikir berhenti dari dunia ini. Ini dunia saya. Cuma, sekarang pilih-pilih aja (jika ambil kerjaan sinetron striping)," kata Omaswati

Beberapa sinetron yang sempat ia bintangi yakni Cinta Fitri, Akibat Pernikahan Dini, Yang Muda Yang Bercinta, dan Upik Abu dan Laura.

Baca juga: Mengenang Papa T Bob, Pencipta Lagu Anak yang Populer di Era 90-an

(Sumber: Kompas.com/Tri Susanto Setiawan | Editor: Kistyarini)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com