Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Wisuda Drive-Thru UNS, dari Gunakan Mobil Listrik hingga Andong

Kompas.com - 28/06/2020, 19:33 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan wisuda drive-thru di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ramai diperbincangkan publik baru-baru ini.

Pasalnya, selain metode wisuda yang unik dengan mengombinasikan sistem daring dan luring melalui drive-thru, wisudawan juga menggunakan kendaraan ramah lingkungan, mulai dari mobil listrik hingga andong.

Sejumlah video yang memperlihatkan proses wisuda ini diunggah di media sosial seperti Twitter.

Hingga Minggu (28/6/2020) pukul 15.00 WIB, salah satu unggahan video tersebut disukai oleh 25,3 ribu warganet dan dibagikan sebanyak 10,1 ribu kali.

Baca juga: Viral Unggahan soal Tanda-tanda Stroke Dikira Kesurupan, Ini Penjelasan Dokter...

Baca juga: Mengenal Elon Musk, Pria di Balik SpaceX...

Lantas apa yang mendasari wisuda drive-thru tersebut?

Wisuda drive-thru

Mengonfirmasi sistem wisuda tersebut, Kompas.com menghubungi Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho.

"Wisuda drive-thru tersebut merupakan hasil putusan rapat dengan teman-teman di UNS, dengan panitia wisuda," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/6/2020).

Sebelumnya, telah dilakukan wisuda daring atau online pada Sabtu (2/6/2020), tetapi ada modifikasi untuk wisuda periode ketiga, yaitu Sabtu (27/6/2020) kemarin.

"Pada masa pandemi Covid-19 ini, inovasi harus ditonjolkan. Salah satu usulnya adalah mengombinasikan luring dan daring" kata dia.

Baca juga: Mengenal Permainan Aksara Jawa CARAKAN Ciptaan Mahasiswa UNS yang Juara di Singapura

Perwakilan wisudawan

Namun demikian, dengan pandemi Covid-19 yang masih terjadi, wisuda luring dilakukan hanya bagi perwakilan wisudawan saja. 

Adapun perwakilan pada wisuda luring 27 Juni kemarin berjumlah 15 orang dan dipilih dari mahasiswa-mahasiswa dengan prestasi tertentu seperti cumlaude.

"Kemudian, mahasiswa yang memiliki reputasi internasional dan mahasiswa yang berasal dari negara-negara asing," jelas dia.

Baca juga: Mengintip Program KKN UNS di Tengah Pandemi Corona...

Selain kriteria itu, wisudawan luring juga harus merupakan mahasiswa yang berada di Solo.

"Jangan sampai cumlaude terbaik, tetapi di luar Solo kemudian datang untuk wisuda saja. Kami mencegah itu," tambahnya.

Selain 15 wisudawan yang menjadi perwakilan untuk wisuda luring, ada 314 wisudawan lain yang tetap menjalani wisuda secara daring yaitu di rumah.

"Kemudian, pemindahan kuncir di rumah itu dilakukan orang tua wali atau orang-orang terdekat dan terkasih dengan para wisudawan/wisudawati," sambung Prof Jamal.

Baca juga: Mengenal Aplikasi Tuker Sampah Mahasiswa UNS yang Meraih Medali Perunggu di AI-JAM Japan 2019

Penggunaan kendaraan ramah lingkungan

Tangkapan layar prosesi wisuda online Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.Tsania Ulil Albab Sugeng Tangkapan layar prosesi wisuda online Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Sementara itu, terkait dengan penggunaan kendaraan ramah lingkungan, Prof Jamal mengaku bahwa pihak UNS merencanakannya sebagai bagian dari inovasi wisuda.

"Memang kami coba kendaraan-kendaraan ramah lingkungan. Misalnya, kami punya mobil listrik, becak, sepeda listrik. Baterai lithium sendiri kan pusat risetnya di UNS, jadi kita tampilkan, itu kan produk-produk kita," jelasnya.

Selain itu, andong juga digunakan sebagai bentuk upaya pelestarian kearifan lokal dan contoh mode transportasi tradisional yang ramah lingkungan.

"Jadi, kita yang menentukan (kendaraan wisudawan/wisudawati). Kita coba untuk latihan berangkat dari rumah sampai sebelum masuk UNS," katanya lagi.

Baca juga: Aturan Baru: Mahasiswa UNS Bisa Lulus Tanpa Skripsi, Asal...

Menurutnya, meskipun dilakukan secara luring, orang-orang yang hadir juga sangat terbatas.

Bahkan, keluarga dari wisudawan luring juga tidak diperbolehkan masuk ke area wisuda.

Saat ditanya dengan proses wisuda ke depan, Prof Jamal mengaku belum dapat memastikan.

"Misalnya jika kuliah daring masih harus dilakukan, artinya juga tidak boleh mengumpulkan mahasiswa. Maka, kalau ada wisuda, pilihan saya tetap menggunakan daring dipadukan luring dengan protokol kesehatan serta inovasi-inovasi yang kita coba sesuaikan dengan pandemi Covid-19 ini," imbuhnya.

Baca juga: Rektor Termuda Risa Santoso Bolehkan Mahasiswa Lulus Tanpa Skripsi, Ini Tanggapan Dikti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Seseorang Punya Kebiasaan Menunda-nunda, Apa Dampaknya?

Alasan Seseorang Punya Kebiasaan Menunda-nunda, Apa Dampaknya?

Tren
Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Tren
Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com