Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Aplikasi 'Tuker Sampah' Mahasiswa UNS yang Meraih Medali Perunggu di AI-JAM Japan 2019

Kompas.com - 25/12/2019, 06:44 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil meraih medali perunggu dalam ajang Advanced Innovation Jam (AI-JAM) Japan 2019 yang digelar di Accenture Innovation Hub Tokyo, Minggu (8/12/2019).

Kontingen mahasiswa UNS ini terdiri atas Muhammad Tema Rizan Mumtaza, Nur Hijrah Assalam Al-Ihsan, Intan Wahyu Ningsih, Sada Nada Hidayatus Sangadah dan Mochammad Nibraasuddin.

Dalam ajang ini, mereka mengenalkan aplikasi bernama 'Tuker Sampah'.

Aplikasi ini bertujuan untuk menjawab problematika sampah Indonesia yang belum terkelola dengan baik.

Saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/12/2019), tim tersebut menjelaskan ajang dan ide yang mereka tuangkan dalam 'Tuker Sampah'.

"Jadi, kalau ajangnya sendiri itu ajang teknologi sama inovasi internasional yang diselenggarakan sama AI-JAM. Di kompetisi ini, ada dua bagian, yang satu software yang satu hardware. Nah kami ikut yang bagian software," kata Nur Hijrah.

Baca juga: Rektor Termuda Risa Santoso Bolehkan Mahasiswa Lulus Tanpa Skripsi, Ini Tanggapan Dikti

Awal Mula Ide 'Tuker Sampah'

Awal ide 'Tuker Sampah' berasal dari gagasan tentang mengelola sampah ecobrick.

"Nah, ecobrick itu bisa untuk furniture gitu. Terus selama ini, cara untuk membuat ecobrick membutuhkan waktu yang lama. Nah, kita itu ingin menemukan sebuah inovasi untuk mempercepat pembuatan ecobrick," katanya lagi.

Namun, karena tema yang diangkat pada AI-JAM adalah seputar teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), robotik, hardware, dan data mining, mereka memutuskan untuk membuat sistem pengelolaan dari ecobrick tersebut.

"Dari situlah, kemudian temen saya, konsultasi sama dosennya. Setelah konsultasi, dosen menyarankan jangan hanya ecobrick. Gunakan sampah-sampah yang lain juga dalam aktualisasi manajemen sampah kalian," ungkap Nur.

Aplikasi 'Tuker Sampah'

Menurutnya, aplikasi yang diciptakan oleh timnya adalah media yang menjadi penghubung beberapa aspek, yaitu pemilik sampah, pengelola sampah, dan pemerhati sampah.

Sementara, terkait sistemnya, aplikasi 'Tuker Sampah' akan memanfaatkan tempat-tempat pengumpulan sampah agar dapat menampung sampah yang dikumpulkan oleh pengguna aplikasi 'Tuker Sampah'.

Selanjutnya, sampah-sampah yang berhasil dikumpulkan akan diakumulasikan dalam bentuk poin.

User pakai aplikasi kita terus mereka datang membawa sampah mereka. Lalu, ada salah satu tempat buat penukaran sampah, nanti tinggal menghitung jumlah sampahnya itu ada berapa poin. Poin tersebut akan masuk ke akun user dan dapat ditukarkan dengan jasa pelayanan kesehatan, cash money, bibit pohon dan donasi,” tambah Nur Hijrah.

Adapun jenis sampah yang diatur dalam aplikasi tersebut berjumlah 4, yaitu sampah plastik, kaca, besi, dan kertas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com