Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Samuel Morse Daftarkan Hak Paten Telegraf

Kompas.com - 20/06/2020, 13:20 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Kode Morse mulai digunakan secara luas pada 1844, setelah telegrafnya mendapatkan paten dan berfungsi dengan baik.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Samuel Morse, Penemu Sandi Morse

Informasi lebih cepat dan mudah

Penemuan telegraf ini diterima dengan baik di AS. Sementara, orang-orang menginginkan informasi yang lebih cepat dan mudah, mereka memikirkan bagaimana cara penggunaan kode tersebut dibarengi dengan sistem stasiun telegraf yang terpadu.

Tak hanya itu, temuan revolusioner ini juga disambut dengan skeptisme awal, baik resmi maupun tidak resmi.

Ketika Morse akhirnya menerima paten untuk telegraf tersebut, Sultan Ottoman Abdulmecid di Istanbul mengujinya dan memberinya berkah.

Tidak hanya itu, ujian lain juga datang dari orang Inggris bernama Charles Wheatstone dan William Cooke. Mereka memiliki paten pada perangkat keras yang serupa, namun akhirnya Morse memenangkannya dalam jalur hukum.

Baca juga: Kisah Pesan Telegraf Pertama Samuel Morse: Apa yang Tuhan Lakukan?

Perbedaan kode Morse

Saat ini, kode Morse disebut memiliki sedikit perbedaan dari penemuan awal dengan yang digunakan sekarang.

Awalnya, kode Morse yang dikenali sebenarnya merupakan variasi global dari kode asli atau Amerika.

Kode Amerika tidak hanya berisi titik dan garis, tetapi juga spasi dalam lima huruf yakni C, O, R, Y, dan Z. Tak hanya itu, angka 0 sampai 9 juga berbeda.

Adapun kode versi internasional yang dikenal sebagai Kode Morse Internasional Modern, diperkenalkan pada sebuah konferensi di Berlin, Jerman, pada 1851.

Sementara, Kode Amerika tetap digunakan secara luas sampai 1920an, ketika semua orang akhirnya memilih menggunakan versi internasional.

Dalam masa kini, Kode Morse telah digunakan selama lebih dari 175 tahun.

Meski begitu, dalam pengaplikasiannya di dunia modern masih dilakukan, karena hampir semua hal dapat digunakan untuk membuka atau mengirim pesan dari kunci telegraf ke pusat, ke pensil, hingga ujung jari.

Orang dengan keterbatasan gerak mengirim kode dengan gerakan mata atau mengisap dan meniup.

Kode Morseshutterstock Kode Morse

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com