Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona Global 19 Juni: 8,5 Juta Orang Terinfeksi | Risiko Golongan Darah A

Kompas.com - 19/06/2020, 08:25 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

3. Swedia

Sebuah studi menguji orang di Swedia apakah mereka mengembangkan antibodi Covid-19.

Hasilnya hanya 6 persen orang Swedia yang menunjukkan memiliki antibodi tersebut.

"Sebaran itu lebih rendah dari yang kita duga tetapi tidak jauh lebih rendah," kata Kepala Epidemiolog Anders Tegnell dalam konferensi pers

Jumlah kasus di negara ini hingga kini ada sebanyak 56.043 dengan jumlah kematian sebanyak 5.053.

Baca juga: Para Ahli Teliti Gejala-gejala Langka Virus Corona, Apa Saja?

4. Korea Selatan

Seorang petugas disinfektan yang mengenakan alat pelindung dan membawa semprotan disinfektan sedang membantu mengurangi penyebaran virus corona sebelum sekolah dibuka kembali. Kegiatan pembersihan itu dilakukan di kafetaria sebuah sekolah menengah di Seoul, Korea Selatan, Senin, 11 Mei 2020.AP/Lee Jin-man Seorang petugas disinfektan yang mengenakan alat pelindung dan membawa semprotan disinfektan sedang membantu mengurangi penyebaran virus corona sebelum sekolah dibuka kembali. Kegiatan pembersihan itu dilakukan di kafetaria sebuah sekolah menengah di Seoul, Korea Selatan, Senin, 11 Mei 2020.

Korea Selatan telah melaporkan 59 kasus baru Covid-19.

Kasus ini meningkat di wilayah Seoul.

Angka-angka tersebut diumumkan pada Kamis (18/6/2020) oleh Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit Korea Selatan di mana kasus secara nasional berjumlah 12.257 kasus termasuk 289 kematian.

Delapan dari kasus tersebut disebut berkaitan dengan kedatangan internasional.

Baca juga: Cara Baru Korea Selatan Tes Corona, Gunakan Bilik Telepon

5. Eropa

ILUSTRASI - Pelancong di Paris, PerancisShutterstock/ Khritthithat Weerasirirut ILUSTRASI - Pelancong di Paris, Perancis

Para peneliti Eropa melakukan studi mengenai keterkaitan golongan darah dengan keparahan infeksi virus corona.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Medis The New England pada Rabu (17/6/2020) ini menunjukkan mereka yang memiliki darah tipe A lebih berisiko mengembangkan gejala yang lebih buruk.

Saat puncak epidemi Eropa para peneliti menganalisis lebih dari 4.000 gen manusia untuk mencari varian umum pada mereka yang terinfeksi virus corona dan berisiko mengalami keparahan.

Sekelompok varian gen yang terkait dengan respons imun yang berhubungan dengan keparahan pasien menunjukkan mereka juga mempengaruhi protein permukaan sel yang disebut ACE 2 yang dipakai virus untuk masuk dan menginfeksi sel tubuh.

Baca juga: Kenali Batuk Darah dan Bahayanya...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Dexamethasone

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com