Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona Global 19 Juni: 8,5 Juta Orang Terinfeksi | Risiko Golongan Darah A

Kompas.com - 19/06/2020, 08:25 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Penyebaran virus corona di dunia, baik dari segi jumlah kasus dan korban jiwa belum menunjukkan adanya tanda-tanda penurunan.

Melansir data dari Worldometers, tercatat ada 8.555.402 kasus di seluruh dunia, dengan jumlah kematian sebanyak 455.200 hingga Jumat (19/6/2020).

Sementara pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 4.503.093 orang.

Baca juga: Rekor 1.331 Kasus Baru Covid-19 di Indonesia, Berikut 4 Faktor Pemicunya...

Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus terbanyak :

  1. Amerika Serikat, 2.259.989 kasus, 120.543 meninggal dunia, dan 926.139 sembuh.
  2. Brazil, 978.142 kasus, 47.748 meninggal dunia, dan 503.507 sembuh.
  3. Rusia, 561.091 kasus, 7.660 meninggal dunia, dan 313.963 sembuh.
  4. India, 381.091 kasus, 12.604 meninggal dunia, dan 205.182 sembuh.
  5. Inggris, 300.469 kasus, 42.288 meninggal dunia.
  6. Spanyol, 292.348 kasus, 27.136 meninggal dunia.
  7. Peru, 244.388 kasus, 7.461 meninggal dunia, 131.190 sembuh.
  8. Italia, 238.159 kasus, 34.514 meninggal dunia, dan 180.544 sembuh.
  9. Chili, 225.103 kasus, 3.841 meninggal dunia, dan 186.441 sembuh.
  10. Iran, 197.650 kasus, 9.272 meninggal dunia, dan 156.990 sembuh.

Baca juga: Ramai soal Biaya Penanganan Pasien Covid-19 sampai Ratusan Juta, Ini Penjelasannya...

Berikut ini beberapa update seputar virus corona di seluruh dunia:

1. Inggris

Para pengunjung berjubel dan saling dorong untuk masuk Nike Town yang dibuka lagi di Oxford Street, London, Inggris, pada 15 Juni 2020.REUTERS/MATTHEW CHILDS Para pengunjung berjubel dan saling dorong untuk masuk Nike Town yang dibuka lagi di Oxford Street, London, Inggris, pada 15 Juni 2020.

Melansir Al Jazeera, Jumat (19/6/2020), Inggris akan beralih ke teknologi ciptaan Apple dan Google untuk aplikasi uji dan lacak Covid-19, guna membuang sistem yang ia ciptakan dan tak berfungsi dengan baik pada iPhone Apple.

Program uji dan lacak adalah kunci untuk membuka kembali negara itu tapi malah penuh masalah.

Aplikasi itu sendiri dikembangkan oleh National Health Service (NHS) saat awal bulan yang diharapkan akan diluncurkan secara nasional pada Mei tapi tak terwujud.

Sistem Google-Apple terdesentralisasi akan mendapat manfaat dari pekerjaan yang dilakukan pada aplikasi NHS yang gagal .

Baca juga: Deretan Obat yang Diklaim Efektif untuk Covid-19, dari Dexamethasone hingga Hidroksiklorokuin

2. Amerika Serikat

Foto ini menunjukkan kuburan baru di pemakaman Butovskoye, yang berfungsi sebagai salah satu tempat pemakaman bagi mereka yang meninggal karena virus corona, di Moskwa, Rusia. 
Cara Rusia menghitung kematian selama pandemi virus corona bisa menjadi salah satu alasan mengapa jumlah kematian resminya jauh di bawah banyak negara lain, bahkan ketika Rusia melaporkan sedikitnya 511.000 infeksi, hanya di belakang Amerika Serikat dan Brasil. AP/Dmitry Serebryakov Foto ini menunjukkan kuburan baru di pemakaman Butovskoye, yang berfungsi sebagai salah satu tempat pemakaman bagi mereka yang meninggal karena virus corona, di Moskwa, Rusia. Cara Rusia menghitung kematian selama pandemi virus corona bisa menjadi salah satu alasan mengapa jumlah kematian resminya jauh di bawah banyak negara lain, bahkan ketika Rusia melaporkan sedikitnya 511.000 infeksi, hanya di belakang Amerika Serikat dan Brasil.

Kota New York akan memulai tahap kedua pembukaan kembali pada Senin (22/6/2020).

Hal itu sebagaimana disampaikan Wali Kota Bill de Blasio.

Terkait dengan pembukaan ini, kantor, ritel, ruang makan di luar ruangan, salon rambut adalah beberapa bisnis yang dibuka kembali.

"Kami telah melihat kemajuan yang konsisten dan sekarang saatnya untuk mengatakan kepada semua orang bersiap-siap untuk fase dua," kata de Blasio pada konferensi pers harian.

Baca juga: Obesitas dan Tingginya Angka Kematian akibat Virus Corona di AS...

3. Swedia

Orang-orang Swedia berolahraga di luar dengan menjaga jarak fisik, di tengah wabah virus corona yang sedang merebak. Foto diambil di Stockholm pada 6 April 2020.TT NEWS AGENCY via REUTERS Orang-orang Swedia berolahraga di luar dengan menjaga jarak fisik, di tengah wabah virus corona yang sedang merebak. Foto diambil di Stockholm pada 6 April 2020.

Sebuah studi menguji orang di Swedia apakah mereka mengembangkan antibodi Covid-19.

Hasilnya hanya 6 persen orang Swedia yang menunjukkan memiliki antibodi tersebut.

"Sebaran itu lebih rendah dari yang kita duga tetapi tidak jauh lebih rendah," kata Kepala Epidemiolog Anders Tegnell dalam konferensi pers

Jumlah kasus di negara ini hingga kini ada sebanyak 56.043 dengan jumlah kematian sebanyak 5.053.

Baca juga: Para Ahli Teliti Gejala-gejala Langka Virus Corona, Apa Saja?

4. Korea Selatan

Seorang petugas disinfektan yang mengenakan alat pelindung dan membawa semprotan disinfektan sedang membantu mengurangi penyebaran virus corona sebelum sekolah dibuka kembali. Kegiatan pembersihan itu dilakukan di kafetaria sebuah sekolah menengah di Seoul, Korea Selatan, Senin, 11 Mei 2020.AP/Lee Jin-man Seorang petugas disinfektan yang mengenakan alat pelindung dan membawa semprotan disinfektan sedang membantu mengurangi penyebaran virus corona sebelum sekolah dibuka kembali. Kegiatan pembersihan itu dilakukan di kafetaria sebuah sekolah menengah di Seoul, Korea Selatan, Senin, 11 Mei 2020.

Korea Selatan telah melaporkan 59 kasus baru Covid-19.

Kasus ini meningkat di wilayah Seoul.

Angka-angka tersebut diumumkan pada Kamis (18/6/2020) oleh Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit Korea Selatan di mana kasus secara nasional berjumlah 12.257 kasus termasuk 289 kematian.

Delapan dari kasus tersebut disebut berkaitan dengan kedatangan internasional.

Baca juga: Cara Baru Korea Selatan Tes Corona, Gunakan Bilik Telepon

5. Eropa

ILUSTRASI - Pelancong di Paris, PerancisShutterstock/ Khritthithat Weerasirirut ILUSTRASI - Pelancong di Paris, Perancis

Para peneliti Eropa melakukan studi mengenai keterkaitan golongan darah dengan keparahan infeksi virus corona.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Medis The New England pada Rabu (17/6/2020) ini menunjukkan mereka yang memiliki darah tipe A lebih berisiko mengembangkan gejala yang lebih buruk.

Saat puncak epidemi Eropa para peneliti menganalisis lebih dari 4.000 gen manusia untuk mencari varian umum pada mereka yang terinfeksi virus corona dan berisiko mengalami keparahan.

Sekelompok varian gen yang terkait dengan respons imun yang berhubungan dengan keparahan pasien menunjukkan mereka juga mempengaruhi protein permukaan sel yang disebut ACE 2 yang dipakai virus untuk masuk dan menginfeksi sel tubuh.

Baca juga: Kenali Batuk Darah dan Bahayanya...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Dexamethasone

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com