Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Gambar Awan Mirip Lafal Allah Saat Supermoon, Berikut Penjelasannya...

Kompas.com - 09/05/2020, 21:47 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

"Cumulonimbus ini memang awan yang sangat ditakuti dan memang sangat bahaya, tapi sering terjadi di wilayah kita. Paling sering terjadi kalau di musim hujan," lanjutnya.

Baca juga: Antartika, Satu-satunya Benua yang Masih Terbebas dari Virus Corona

Berdasarkan bentuk

Jika dilihat dari bentuknya, awan juga dibedakan menjadi 3 kelompok besar, yakni:

1. Awan Cumulus (bertumpuk-tumpuk),

2. Awan Stratus (panjang serta bergaris-garis)

3. Awan Nimbus (bentuknya seperti hujan).

Awan tidak biasa (Unusual Clouds)

Yanf terakhir adalah awan-awan yang tidak bisa dikelompokkan berdasarkan bentuknya, yakni awan yang memiliki bentuk tidak biasa atau unusual clouds.

"Inilah mungkin, menurut saya yang bisa memicu visualisasi-visualisasi di atmosfer yang aneh dan menakjubkan," sebut Erma.

Setidaknya terdapat 9 jenis awan tidak biasa yang sudah bisa diidentifikasi oleh para ahli, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Awan Lenticular

Bentuknya berupa lingkaran-lingkaran menyerupai lensa kamera, atau mirip dengan bentuk spiral.

Bisa jadi akan ada badai, karena berarti kan dia ada rotasi atau sirkulasi di situ. Ada pergerakan, berputar. Biasanya dia dihasilkan dari Cape Cloud dari puncak-puncak gunung," jelas Erma.

Keberadaan awan ini di puncak gunung misalnya, sesungguhnya mengindikasikan adanya badai gunung yang akan bertiup ke arah wilayah di bawahnya.

Baca juga: Jika PSBB Dilonggarkan, Berikut Saran Epidemiolog yang Harus Dilakukan...

2. Awan Fractus

Bentuknya seperti patah-patah dan tipis-tipis. Awan ini biasanya merupakan gabungan antara awan Stratus dan Cumulus.

3. Awan Congestus

Awan ini memiliki bentuk menyerupai bunga kol yang sesungguhnya.

4. Awan Undulatus

Selanjutnya adalah awan Undulatus. Awan ini menyerupai gelombang, menggaris dan biasanya menyambung seperti bentuk gelombang di laut.

"Itu sebenarnya merepresentasikan gelombang di atmosfer juga. Jadi artinya, kalau misalnya dia nyambung enggak pisah, artinya atmosfernya dalam kondisi yang stabil dan memungkinkan gelombang itu bisa terlihat secara visual," kata Erma.

5. Awan Mammatus

Awan ini menyerupai (kelenjar) mammae secara biologis dan tersebar rata.

"Itu menunjukkan awan yang dibentuk dari berbagai jenisgabungan, mix. Ada Cirrus, ada Altocumulus, ada Stratus, itu bisa jadi Mammatus. Rata banget," jelas dia.

Namun, jenis awan ini jarang terjadi di Indonesia.

Yang sering nampak di wilayah atmosfer kita adalah awan-awan jenis Cumulus, Cumulonimbus, Stratus, dan Nimbostratus.

Baca juga: Riset: Pandemi Corona Membuat Banyak Orang Bermimpi Aneh

6. Awan Pileus

"Itu seperti cape dia, bawahnya es krim, jadi kayak segitiganya (contong)," sebut Erma singkat.

7. Awan Castellanus

"Dia dari bahasa latin, castle. Jadi dia mirip dengan kastil, small castles," sebut dia.

Jadi, jika ada bentuk-bentuk dari awan yang diperspektifkan menyerupai suatu obyek tertentu, Erma menyebutnya bisa jadi ini salah satu pengaruh dari awan yang tidak biasa ini.

"Kenapa kemudian dia akhirnya bisa direpresentasikan sebagai orang yang sujud, atau lafal Allah, dan sebagainya, yang dikait-kaitkan dengan mistik. Ya, sebenarnya hanya kombinasi aja dari berbagai bentuk dan formasi jadi menimbulkan visualisasi seperti itu," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com