Yang kedua adalah awan menengah yang memiliki ketinggian antara 2-4 kilometer.
Ciri-ciri dari awan ini adalah tidak tembus cahaya, artinya cahaya tidak mampu melalui awan ini.
Akibatnya, awan akan mudah teridentifikasi karena adanya perubahan gelap-terang di tubuhnya.
"Jadi kalau kita lihat ada awan yang terang-gelap terang-gelap dan sifatnya awannya ini merata, itu bisa kita katakan dia itu awan menengah," ujar Erma.
Ada 2 jenis awan menengah:
1. Altostratus
Ciri-cirinya memiliki warna kecoklatan, agak gelap, agak abu-abu.
"Kalau abu-abu, kemudian rata, terang-gelap terang-gelap, itu mengindikasikan ada badai yang bisa terjadi sebentar lagi," ungkapnya.
2. Altocumulus
Jenis kedua adalah Altocumulus yang menyerupai gerombolan kapas, halus, dan merupakan perpaduan yang kontras antara terang dan gelap.
"Itu juga memungkinkan terjadinya badai. Jadi awan menengah ini dua-duanya dapat mengindikasikan terjadinya badai, apabila terlihat pada pagi hari, kemungkinan sore hari ada badai," terang Erma.
Baca juga: Riset: Virus Corona Bisa Menular dari Cairan Mata, Perlukah Kaca Mata?
Jenis ketiga dari awan yang diklasifikasikan berdasarkan ketinggiannya adalah awan rendah yang memiliki ketinggian di bawah 2 kilometer.
Ada 3 jenis awan yang termasuk dalam klasifikasi awan rendah:
1. Stratus
Stratus memiliki bentuk seperti kabut. Keberadaannya mudah ditemui apabila pagi hari.
"Jadi kalau pagi-pagi sudah kita enggak bisa lihat matahari karena tertutup kabut, itu berarti awan Stratus. Itu menandakan akan terjadi hujan gerimis pada siang harinya," jelas dia.
2. Stratocumulus
Jenis ini memiliki bentuk menyerupai kapas-kapas yang melayang tipis di atmosfer dan tidak mengindikasikan apapn. Jadi bisa dibilang awan ini aman jika terlihat.
3. Nimbostatus
Terakhir di kelompok awan rendah adalah Nimbostratus. Awan ini penting untuk diwaspadai karena bisa menandakan akan terjadi hujan angin.
Ciri-cirinya berwarna abu-abu gelap, merata, bagian bawahnya nampak seperti mendung yang sangat menggantung.
"Kalau kita pagi-pagi sudah seperti itu, sebentar lagi pasti akan terjadi hujan dan angin, karena awan seperti itu jelas punya kandungan banyak air hujan, kaya dengan angin. Itu bahaya, harus lekas mengambil payung dan sebagainya," ucapnya.
Selain dari ketinggiannya, ada pula awan yang diklasifikasikan karena memiliki bentuk vertikal.
Awan jenis ini terdiri dari 2 jenis, yakni Cumulus dan Cumulonimbus, disebut Erma menjadi jenis awan yang paling menakutkan.
1. Cumulus
Bentuknya seperti bunga-bunga kol yang tumbuh terpisah-pisah, melayang-layang, dan tidak menjadi satu.
"Kalau Cumulus ini tampak di pagi hari, maka indikasinya cuacanya cerah. Tetapi kita juga perlu memperhatikan pertumbuhan awan itu. Kalau pertumbuhannya cepat, itu hati-hati, karena akan menimbukan badai yang besar dan luas pada siang atau sore harinya," kata dia.
2. Cumulonimbus
Ciri-ciri awan ini bisa terdapat di ketinggian 1,5-20 kilometer. Bentuknya menyerupai pohon beringin, bagian bawahnya lurus seperti batang pohon, sementara atasnya melebar dan meluas ke samping.
Awan ini merupakan hasil dari Cumulus yang terus bertumbuh.
"Jadi Cumulonimbus bisa diindikasikan cuaca ekstrem akan terjadi. Hujan deras, petir, guruh, angin kencang, bahkan mungkin hujannya bisa menimbulkan hail atau hujan es," papar Erma.