Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Orang dengan Obesitas Lebih Berisiko Tinggi jika Terinfeksi Virus Corona

Kompas.com - 09/05/2020, 20:40 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko terkena sejumlah penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, hingga kanker.

Di tengah pandemi corona virus yang saat ini terjadi, sejumlah pertanyaan muncul mengenai kondisi keparahan yang mungkin terjadi pada seseorang dengan kelebihan berat badan.

Melansir BBC, sebuah penelitian terhadap hampir 17.000 pasien di rumah sakit di Inggris yang mengalami obesitas, dengan indeks masa tubuh (BMI) lebih dari 30, mempunyai risiko meninggal 33 persen lebih besar dibandingkan seseorang dengan berat badan ideal atau tidak obesitas.

Sebuah studi lainnya, dari catatan kesehatan NHS, menemukan, mereka yang obesitas berisiko dua kali lipat mengalami kematian akibat Covid-19.

Sementara itu, seseorang yang mengalami obesitas berisiko lebih tinggi terkena kondisi kesehatan lainnya seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Indeks massa tubuh dihitung sebagai berat seseorang dalam kilogram dibagi dengan tinggi badannya dalam meter kuadrat.

Mengingat tingginya tingkat obesitas global, Federasi Obesitas Dunia menyampaikan, persentase tinggi orang yang tertular virus corona akan mempunyai BMI lebih dari 25.

Baca juga: Studi Covid-19: Virus Corona Lebih Rentan Infeksi Pria dan Obesitas

Mengapa obesitas berisiko?

Semakin berat tubuh, maka semakin banyak lemak dan semakin rendah kapasitas paru-paru.

Oleh karena itu, tubuh memerlukan perjuangan yang lebih besar untuk mendapatkan oksigen ke dalam darah dan di seluruh tubuh.

Hal ini berdampak pula pada jantung dan aliran darah.

"Karena orang-orang kelebihan berat badan, mereka juga memiliki permintaan lebih banyak oksigen. Jadi itu berarti, sistem mereka benar-benar mengalami tekanan yang lebih besar," kata Prof Naveed Sattar dari Universitas Glasgow.

Dalam situasi pandemi global virus corona saat ini, orang obesitas memiliki risiko yang lebih tinggi.

"Akhirnya tubuh yang gemuk menjadi kewalahan oleh kurangnya oksigen yang masuk ke organ utama," kata Dr Dyan Sellayah dari University of Reading.

Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa orang yang kelebihan berat badan dalam perawatan intensif, lebih berpotensi membutuhkan bantuan pernapasan dan dukungan fungsi ginjal.

Peran sel lemak

Ilustrasi obesitas yang memengaruhi tekanan darah tinggi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi obesitas yang memengaruhi tekanan darah tinggi.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa enzim yang disebut ACE2, yang ada dalam sel merupakan cara utama bagi virus memasuki tubuh.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com