Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Korea Selatan Mulai Beraktivitas Normal Setelah Kasus Covid-19 Menurun

Kompas.com - 06/05/2020, 18:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mulai melonggarkan aturan pembatasan sosial mulai Rabu (6/5/2020).

Kebijakan tersebut dikeluarkan setelah angka kasus baru virus corona di negara itu terus mengalami penurunan.

Sehingga setelh adanya kebijkakan tersebut, warga Korsel mulai beraktivitas normal kembali. 

Gedung perkantoran, museum dan perpustakaan kini sudah kembali dibuka.

Sebelumnya Korsel menjadi salah satu negara pertama di luar China yang mengalami dampak parah akibat pandemi virus corona penyebab Covid-19.

Meskipun pemerintah setempat tidak memberlakukan lockdown total, namun guna menekan laju penyebaran virus, sejumlah aturan social distancing diberlakukan secara ketat sejak awal Maret 2020.

Baca juga: Pasien Sembuh Covid-19 di Korsel Kembali Dites Positif, Ternyata Ini Penjelasannya...

Karyawan diminta untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan sementara sekolah-sekolah juga ditutup. Sejumlah acara, mulai dari konser K-pop hingga kompetisi olahraga ditunda atau dibatalkan

Selain itu, museum dan galeri juga ditutup serta layanan keagamaan ditunda.

Berhasil kendalikan virus

Namun, pada bulan Mei ini, Korsel tampaknya telah berhasil mengendalikan penyebaran virus berkat program pelacakan kontak, tes, dan perawatan kesehatan yang maksimal.

Dari 51 juta populasi rakyat Korsel, angka kematian yang tercatat sekitar 250, selain itu kemunculan kasus-kasus baru juga terus melambat.

Penambahan 13 kasus dalam tiga hari terakhir semuanya berasal dari kedatangan internasional dan lebih dari 90 kasus yang tercatat berasal dari warga Korsel yang berasal dari luar negeri.

Pusat Pengendalian Penyakit Korea melaporkan dua infeksi baru pada hari Rabu (6/5/2020), dengan total kasus positif kini menjadi 10.806 kasus.

Baca juga: Korea Selatan Mulai Longgarkan Physical Distancing

Warga mulai beraktivitas normal

Setidaknya 100 orang mengunjungi Museum Nasional Korea di Seoul pada hari Rabu (6/5/2020). Sepasang suami sitri yang menjadi pengunjung pertama hari mendapat hadiah karangan bunga oleh staf museum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Tren
Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Tren
7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

Tren
Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Tren
Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Tren
Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Tren
4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com