Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Keluhan Tagihan Listrik Naik | Syarat dan Cara Dapat Bantuan Tunai Rp 600.000

Kompas.com - 05/05/2020, 05:31 WIB
Inggried Dwi Wedhaswary

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat konsumen PLN mengeluhkan naiknya tagihan listrik pada bulan ini. Ada yang naik lebih dari 50 persen, bahkan ada yang mengaku naik dua kali lipat.

PLN telah memberikan keterangan bahwa tidak kenaikan. Tagihan lebih tinggi kemungkinan karena pemakaian yang lebih besar karena kini sebagian besar bekerja dari rumah.

Berita lainnya yang menarik perhatian pembaca adalah penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dari pemerintah sebesar Rp 600.000.

Informasi yang juga masih diikuti adalah perkembangan virus corona di Indonesia dan dunia.

Selengkapnya, berikut sejumlah berita populer laman Tren sepanjang Senin (4/5/2020) hingga Selasa (5/5/2020) pagi:

1. Keluhan soal tagihan listrik

PLN menyatakan, tidak ada kenaikan tarif listrik. Tagihan listrik yang tinggi bisa jadi karena konsumsi listrik pengguna lebih banyak saat bekerja dan sekolah dari rumah.

YLKI menyebutkan, jika tagihan lebih besar 20 hingga 30 persen adalah hal yang wajar. Tetapi, jika di atas 50 persen bahkan 100 persen, hal ini menjadi anomali.

Konsumen disarankan melaporkannya kepada PLN. Sementara itu, Ombudsman akan meminta penjelasan dari PLN soal ini.

Baca selengkapnya seputar tagihan listrik ini pada beberapa berita berikut ini:

Keluhan Tagihan Listrik Lebih Tinggi, Penjelasan PLN, dan Respons Ombudsman

Saran YLKI, Konsumen Lapor ke PLN jika Tagihan Listrik Naik hingga 100 Persen

Apa yang Harus Dilakukan jika Tagihan Listrik Tak Sesuai Angka Meter?

Tagihan Listrik Naik, Bagaimana Cara Cek Pemakaian Daya Bulanan?

2. Syarat dan cara dapat BST Rp 600.000

Pemerintah mulai menyalurkan bantuan sosial tunai atau BST sebesar Rp 600.000 kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Penyaluran dilakukan melalui transfer bank pemerintah dan Kantor Pos. Bantuan diberikan untuk warga yang terdampak pandemi Covid-19.

Bagaimana cara mendapatkannya? Simak dalam berita ini:

Ingin Dapat Uang Rp 600.000 Per Bulan dari Pemerintah? Ini Cara dan Syaratnya

3. Viral video Budikdamber

Viral video mengenai memelihara ikan dan tanaman dalam ember. Teknik budidaya ikan dalam ember sekaligus dengan menanam sayur di atasnya merupakan teknik yang cukup populer belakangan ini.

Teknik ini sendiri diberi nama Budikdamber yang merupakan akronim dari Budidaya Ikan Dalam Ember.

Ingin tahu lebih jauh si=oal Budikdamber? Simak dalam beberapa berita berikut ini:

Ramai Soal Budikdamber, Berikut Cara Ternak Lele dan Tanam Kangkung dalam Ember

Viral Video Budikdamber, Pelihara Ikan dan Tanam Sayur di Ember, Ini Cerita Penemunya

4. Video prank YouTuber Ferdian Paleka

Aksi prank yang dilakukan YouTuber Ferdian Paleka menuai kecaman karena dianggap keterlaluan.

Ia melakukan prank terhadap sejumlah waria di kawasan Bandung, Jawa Barat, dengan memberikan kotak kardus berisi sampah dan batu.

Mereka yang menjadi korban aksi prank Ferdian melaporkannya ke polisi. Pengamat media sosial Enda Nasution menilai, aksi prank dilakukan YouTuber karena mencari cara instant untuk menggaet penonton. Bahkan ia menyebut, pembuatan konten prank karena kemalasan.

Baca beberapa berita soal ini pada berita berikut:

Viral Video Ferdian Paleka, Kenapa YouTuber Sering Membuat Konten Prank?

Ferdian Paleka dan Deretan Prank yang Berakhir Penjara hingga Kematian

Heboh Ferdian Paleka, Ini 5 YouTuber dengan Konten Prank 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Dapatkan Token Listrik Grati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com