Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Budikdamber, Pelihara Ikan dan Tanam Sayur di Ember, Ini Cerita Penemunya

Kompas.com - 04/05/2020, 08:47 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah video tentang menanam kangkung dan budidaya lele dalam ember plastik viral di media sosial Twitter.

Postingan tersebut diunggah oleh akun @bisma0000.

“Projek ketahanan pangan keluarga, inspiratif sekali budidaya ikan dan sayur dalam ember,” tulisnya.

Postingan tersebut hingga Minggu (3/5/2020) malam disukai oleh 7 ribu pengguna dan dibagikan ulang lebih dari 3 ribu kali.

Baca juga: Viral Video Aksi Jambret hingga Seret Korbannya di Jambi

Baca juga: Viral Video Masinis Beli Makanan Saat Kereta Berhenti di Perlintasan, Ini Penjelasan PT KAI

Teknik budidaya ikan dalam ember sekaligus dengan menanam sayur di atasnya merupakan teknik yang cukup populer belakangan ini.

Teknik ini sendiri diberi nama Budikdamber yang merupakan akronim dari Budidaya Ikan Dalam Ember.

Teknik Budikdamber

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Teknik Budikdamber ini pertama kali diklaim diperkenalkan oleh Juli Nursandi, Dosen Budidaya Perikanan di Politeknik Negeri Lampung.

“Percobaan saya mulai 2015, penelitian 2016. Budikdamber, saya yang memunculkan istilah itu,” cerita Juli saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (3/5/2020).

Saat ditanya terkait sosok berbaju merah dalam video tersebut adalah dirinya, Juli pun membenarkan.

Ia menceritakan inovasi yang ia lakukan berawal dari adanya kelebihan Tabulampot atau tanaman buah dalam pot.

Dari situ kemudian ia memikirkan tentang cara budidaya ikan dan sayuran yang menyerupai Tabulampot yang bisa dipindah-pindah dan tidak butuh lahan luas.

"Saya pikir harusnya ada sistem budidaya ikan dan sayuran yang menyerupai tabulampot," jelasnya.

Baca juga: Soal Kabut Asap, 5 Tanaman Hias Ini Bantu Bersihkan udara

Beberapa kelebihan

Teknik Budikdamber yang ia ciptakan tersebut diklaim memiliki beberapa kelebihan.

Di antaranya adalah lebih murah jika dibandingkan dengan teknik aquaponik lainnya.

“Mudah dibuat oleh siapa saja, aplikatif untuk masyarakat, dan tangguh diletakkan di mana saja,” kata Juli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com