Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Mengenang Arief Budiman, Sebuah Catatan yang Sangat Personal

Kompas.com - 24/04/2020, 13:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

INI adalah catatan yang sangat personal tentang sosok Prof Arief Budiman yang saya kenal.

Adalah Prof Arief Budiman yang pertama mempertemukan saya dengan mahaguru keberpihakan pada kaum tertindas saya, Gus Dur, pada upacara pernikahan putri beliau di taman sederhana nan indah griya beliau yang dirancang oleh Romo Mangunwjijaya.

Adalah Prof Arief Budiman yang mendukung kekeliruan saya menggagas Kelirumologi bahkan nekat mendirikan Pusat Studi Kelirumologi sebab Sang Pelopor Golput meyakini tidak ada orang lain yang lebih sering berbuat kekeliruan ketimbang saya.

Adalah Prof Arief Budiman yang mengabulkan permohonan saya untuk membuat kata pengantar bagi buku perdana saya tentang kelirumologi dengan rekor kata pengantar pertama di alam semesta yang menegaskan (menghasut?) bahwa sebenarnya sangat keliru jika membaca apalagi membeli buku yang dikata-pengantari oleh doktor sosiologi jebolan Universitas Harvard itu.

Adalah Prof Arief Budiman yang menyalahkan istri tercintanya, Leila Chairani sebab pada berbagai forum seminar psikologi sudi terpancing berdebat dengan seorang yang goblog tapi ngeyelan seperti saya yang tidak mau menyia-nyiakan kehormatan menjadi moderator Mbak Leila yang saya hormati.

Baca juga: Arief Budiman di Mata Sang Istri: Akademisi yang Mencari Kebenaran

Adalah Prof Arief Budiman yang menyadarkan saya bahwa gender bukan hanya nama alat musik tradisional jawa tetapi juga istilah psikososial untuk membedakan peran berdasar jenis kelamin.

Adalah Prof Arief Budiman sebagai ketua Departemen Studi Indonesia di Universitas Melbourne yang memberikan kehormatan bagi saya di forum terhormat Melbourne University berbicara tentang Indonesia dilengkapi penampilan karya video potpourri para tokoh nasional Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Pusaka mahakarya Ismail Marzuki nan legendaris menggetar sukma itu.

Adalah Prof Arief Budiman yang memberikan suri-teladan perilaku keberpihakan ke kaum tertindas dengan aksi pembelaan nyata terhadap para tukang becak yang digusur penguasa di Salatiga.

Baca juga: Meninggal Dunia, Berikut Sosok Arief Budiman yang Dikenal Konsisten Membela Kaum Marjinal

Adalah Prof Arief Budiman yang mengajari saya tentang berani bicara yang benar sebagai yang benar dengan menyatakan dirinya tidak keberatan disebut dengan sebutan rawan dianggap cemooh bagi etnis tertentu sebab memang benar bahwa kakanda Soe Hok Gie seorang warga Indonesia keturunan etnis tertentu.

Adalah Prof Arief Budiman sebagai penandatangan Manifesto Kebudayaan 1963 yang memberikan warisan kesadaran kepada saya bahwa cinta Indonesia bukan dibuktikan dengan sekadar sebutan atau predikat namun dengan kenyataan sikap dan perilaku.

Dari lubuk sanubari terdalam, dengan penuh kerendahan hati, saya memanjatkan doa permohonan Yang Maha Kasih berkenan menerima arwah seorang putra terbaik Nusantara di sisi Yang Maha Kasih di alam baka. Amin.

______

Catatan Editor: Ada perubahan penggunaan kata karena dirasa kurang tepat dan kurang sensitif untuk beberapa pihak. Demikian perubahan dilakukan. Terima kasih 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com