KOMPAS.com - Apa menu buka puasa yang Anda siapkan untuk hari ini? Setiap bulan puasa, ketika jelang buka, ada yang sering mengatakan, "Jangan lupa, berbuka puasa dengan manis".
Benarkah mengonsumsi makanan dan minuman manis disarankan saat buka puasa?
Hal ini penting dikonfirmasi karena menu berbuka puasa sebaiknya dipersiapkan dengan tepat.
Ahli Gizi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Lily Arsanti Lestari mengatakan, memang disarankan berbuka puasa dengan yang manis, baik makanan maupun minuman.
Tetapi, bukan sembarang makanan atau minuman manis. Ia menekankan pada makanan dan minuman manis yang mengandung gula sederhana.
"Karena makanan atau minuman manis berisi gula sederhana yang lebih mudah dicerna sehingga lebih cepat mengembalikan energi yang hilang selama puasa," ujar Lily, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/4/2020).
Staf pengajar pada Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM itu, menambahkan, yang termasuk gula sederhana antara lain glukosa, fruktosa, dan sukrosa.
Baca juga: Berikut Makanan dan Minuman yang Sebaiknya Dihindari Selama Menjalankan Puasa Ramadhan
Glukosa dan fruktosa banyak terdapat di buah-buahan, madu, dan kurma. Sementara itu sukrosa sama dengan gula pasir.
Agar perut tidak "kaget", maka konsumsi makanan harus secara bertahap. Ia mencontohkan, saat berbuka, minumlah minuman manis dan makan kue atau kurma.
Kemudian, setelah shalat Maghrib, baru mengonsumsi makanan utama. Lily menjelaskan, makanan utama untuk berbuka sebaiknya yang mudah dicerna.
Sementara itu, untuk cemilan, bisa mengonsumsi kue atau roti ringan.
Cemilan yang bisa dinikmati saat berbuka seperti kue nagasari, kue lumpur/talam, apem, kue lapis, bolu/cake, dan sebagainya.
Alasannya, lemak lebih lama dicerna.
Salah satu menu buka puasa yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah kolak atau minuman bersantan.