Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang Indra Penciuman Jadi Gejala Baru Infeksi Virus Corona, Bagaimana Mendeteksinya?

Kompas.com - 27/03/2020, 20:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber CNN,Forbes,Time

vKOMPAS.com - Beberapa gejala umum dari pasien yang terinfeksi virus corona adalah demam, batuk, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernapas

Namun, gejala yang dialami pasien ternyata tidak hanya itu.

Melansir CNN, hilangnya indra penciuman juga dapat diindikasi menjadi gejala terinfeksi virus corona.

Gejala yang tidak biasa itu telah diidentifikasi oleh American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery.

Dalam sebuah pernyataan di laman American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery, disebutkan bahwa gejala anosmia, atau berkurangnya indra penciuman, dan dysgeusia, atau kurang rasa, merupakan gejala seseorang mengalami Covid-19.

Baca juga: Kasus Infeksi Virus Corona Melalui Transmisi Lokal Kembali Ditemukan di China

Tak ada gejala lain

Selain itu, disebutkan pula bahwa anosmia dapat dikatakan menjadi gejala infeksi virus corona jika tidak ada gejala lain.

"Anosmia, khususnya, dapat terlihat pada pasien yang akhirnya dites positif untuk virus corona tanpa gejala lain," kata pernyataan itu.

Sejak lama, dalam literatur medis, hilangnya penciuman secara mendadak dapat dikaitkan dengan infeksi pernapasan yang disebabkan oleh virus corona jenis lain.

"Saya pikir, kita telah mendapatkan sedikit lebih banyak wawasan tentang gejala-gejala yang mungkin dialami pasien," kata Kepala Koresponden Medis CNN, Dr. Sanjay Gupta.

Sementara itu, Dr. Nirmal Kumar, Presiden ENT UK, sekelompok spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan Inggris, mengatakan, banyak pasien positif Covid-19 yang mengeluhkan hilangnya indra penciuman mereka.

Kumar menjelaskan, dalam 48 atau 72 jam terakhir, di Inggris, pihaknya mencatat ada 500 pasien yang kehilangan indra penciumannya.

"Itu (hilang indra penciuman) tidak pernah sesering sekarang. Dan ini adalah puncak dari gunung es," kata Kumar seperti dilansir Time.

Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona

Muncul pada orang sehat

Gejala itu, kata Kumar, muncul pada orang sehat dan sekaligus mengindikasikan bahwa kehilangan indra penciuman bisa menjadi indikator penting bahwa orang tersebut telah positif Covid-19.

Kumar mendesak agar pihak berwenang secara global untuk menambahkan hilangnya indra penciuman ke dalam daftar gejala. terinfeksi virus corona.

Selain di Inggris, pasien positif Covid-19 yang kehilangan indra penciumannya juga terjadi pada pasien asal Italia.

Forbes memberitakan, sebelum dinyatakan positif terinfeksi virus corona, pasien tersebut mengaku mengalami sejumlah gejala.

Gejala itu termasuk kelelahan, demam, dan batuk. Dia juga mendapati beberapa gejala baru, yakni hilangnya indra penciuman dan pengecap.

Seorang ahli virologi asal Jerman, Hendrik Streek, saat ini dilaporkan tengah melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap kebenaran dari gejala hilangnya indra penciuman itu.

Saat ini, Streek dan timnya tengah mengambil sampel harian dari para pekerja yang terinfeksi dan tengah diisolasi di rumah sakit.

Ia juga melakukan beberapa kali wawancara dengan pasien untuk mempelajari perkembangan dari gejala hilangnya indra penciuman itu.

Hasilnya, dua pertiga pasien yang menjadi sampel serta diwawancarai, mengaku kehilangan indra penciuman yang berlangsung selama beberapa hari.

Baca juga: Jangan di Dekat Api, Perhatikan Beberapa Hal Ini Saat Gunakan Hand Sanitizer 

KOMPAS.com/AKbar Bhayu Tamtomo Serial Infografik Virus Corona: Bagaimana Virus Corona Menyebar?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com