Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Kirim Tim dan Peralatan Medis ke Italia untuk Bantu Atasi Virus Corona

Kompas.com - 12/03/2020, 12:34 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

 

Sebelumnya, ahli epidemiologi China, Zhong Nanshan, memberi pengarahan kepada para ahli medis Italia bagaimana China mengelola virus tersebut termasuk dengan diagnosis, perawatan, fitur patologisnya, pengungkapan informasi, dan kontrol pemerintah melalui webinar yang diselenggarakan oleh European Respiratory Society.

Saat ini, Italia menjadi negara dengan jumlah paling banyak kasus setelah China.

Pada Selasa (10/3/2020), Italia telah mengonfirmasi kasus dengan jumlah kematian mencapai 168 orang. Angka ini merupakan jumlah kematian terbanyak di negara itu.

Setidaknya, lebih dari 10.000 orang dilaporkan terinfeksi di Italia.

Baca juga: 7 Pejabat Dunia yang Terinfeksi Virus Corona, dari Menteri hingga Wakil Presiden

Penyakit ini juga telah mengakibatkan 631 kematian. Italia juga telah menempatkan negaranya dengan penduduk 60 juta orang untuk dikarantina.

Lu Xiang seorang peneliti hubungan internasional di Akademi Ilmu Sosial China, mengatakan, wajar jika China menawarkan bantuan.

“Kami merasa kami menderita dengan cara yang sama. Kami telah punya pengalaman dan belajar dalam perjuangan kami melawan virus. Situasi di Italia suram. Saatnya berbagi. Kita dapat berkomunikasi dengan mereka, ”kata Lu.

Ia menilai, China seharusnya membantu negara lain dengan maksimal karena situasi negaranya sudah terkendali.  

China menangkan 'perang' melawan virus

Saat ini, China telah dianggap mampu mengendalikan penyakit itu.

Presiden Xi Jinping pada Selasa (10/3/2020), menyebut kemenangan negaranya melawan virus sudah terlihat.

Hal itu disampaikannya saat kunjungan ke pusat wabah di Wuhan.

Pada Rabu (11/3/2020), China melaporkan tambahan 24 kasus, angka yang jauh lebih sedikit dari biasanya.  

Sebelumnya, China juga memberikan bantuan yang sama kepada Iran dan Irak untuk mencegah penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di negara tersebut.

China sempat dikritik karena menekan informasi saat virus itu baru muncul di Wuhan.

Kini, China menyerukan kerja sama global untuk memerangi epidemi dan menawarkan bantuan kepada negara-negara yang paling terpukul.

Negara ini juga mengumumkan bahwa China akan menyumbangkan 20 juta dollar AS kepada WHO untuk membantu memerangi virus. 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Waspada Penularan Virus Corona Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com