Sebelumnya, ahli epidemiologi China, Zhong Nanshan, memberi pengarahan kepada para ahli medis Italia bagaimana China mengelola virus tersebut termasuk dengan diagnosis, perawatan, fitur patologisnya, pengungkapan informasi, dan kontrol pemerintah melalui webinar yang diselenggarakan oleh European Respiratory Society.
Saat ini, Italia menjadi negara dengan jumlah paling banyak kasus setelah China.
Pada Selasa (10/3/2020), Italia telah mengonfirmasi kasus dengan jumlah kematian mencapai 168 orang. Angka ini merupakan jumlah kematian terbanyak di negara itu.
Setidaknya, lebih dari 10.000 orang dilaporkan terinfeksi di Italia.
Baca juga: 7 Pejabat Dunia yang Terinfeksi Virus Corona, dari Menteri hingga Wakil Presiden
Penyakit ini juga telah mengakibatkan 631 kematian. Italia juga telah menempatkan negaranya dengan penduduk 60 juta orang untuk dikarantina.
Lu Xiang seorang peneliti hubungan internasional di Akademi Ilmu Sosial China, mengatakan, wajar jika China menawarkan bantuan.
“Kami merasa kami menderita dengan cara yang sama. Kami telah punya pengalaman dan belajar dalam perjuangan kami melawan virus. Situasi di Italia suram. Saatnya berbagi. Kita dapat berkomunikasi dengan mereka, ”kata Lu.
Ia menilai, China seharusnya membantu negara lain dengan maksimal karena situasi negaranya sudah terkendali.
Saat ini, China telah dianggap mampu mengendalikan penyakit itu.
Presiden Xi Jinping pada Selasa (10/3/2020), menyebut kemenangan negaranya melawan virus sudah terlihat.
Hal itu disampaikannya saat kunjungan ke pusat wabah di Wuhan.
Pada Rabu (11/3/2020), China melaporkan tambahan 24 kasus, angka yang jauh lebih sedikit dari biasanya.
Sebelumnya, China juga memberikan bantuan yang sama kepada Iran dan Irak untuk mencegah penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di negara tersebut.
China sempat dikritik karena menekan informasi saat virus itu baru muncul di Wuhan.
Kini, China menyerukan kerja sama global untuk memerangi epidemi dan menawarkan bantuan kepada negara-negara yang paling terpukul.
Negara ini juga mengumumkan bahwa China akan menyumbangkan 20 juta dollar AS kepada WHO untuk membantu memerangi virus.