Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Alat Tes Virus Corona dari Singapura dan Jepang

Kompas.com - 09/03/2020, 07:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sumber CNA,NHK

Apabila terdeteksi negatif, HTX akan menginfrormasikan pada Kementerian Kesehatan. Orang bersangkutan pun akan diinformasikan hasinya dan dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans.

Baca juga: Panik Virus Corona, Dua Perempuan Ini Berkelahi Berebut Tisu Toilet di Swalayan

Jepang

Jepang mengaku berharap sistem uji virus corona yang dimiliki bisa melayani 7.000 orang setiap harinya.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato, Minggu (8/3/2020) saat wawancara dengan NHK soal uji virus yang sepenuhnya ditanggung oleh sistem asuransi kesehatan nasional sejak pekan lalu.

Dokter juga bisa menggunakan lab pribadi untuk pengujian tanpa perlu mendapat izin dari pusat kesehatan lokal.

Kato menyebut, kapasitas uji virus corona di Jepang telah meningkat dari yang sebelumnya 4.200 orang per hari menjadi 6.200 orang per hari pada Kamis (5/3/2020).

Dia berharap kapasitas ini akan dapat kembali meningkat hingga bisa melakukan tes kepada lebih dari 7.000 orang per harinya.

Baca juga: Karena Virus Corona Sejumlah Maskapai Operasikan Pesawat Tanpa Penumpang, Ini Alasannya

Sementara itu dikutip dari Japantimes, perusahaan Shimadzu Corp mengklaim dalam pengembangan alat tes virus corona yang mampu mengeluarkan hasil dalam waktu satu jam.

Metode yang digunakan menggunakan reagen yang biasanya digunakan menyaring norovirus.

Sementara tes biasanya yang memakan waktu 6 jam yaitu dengan mendeteksi coronavirus baru dengan tes polymerase chain reaction test (PCR).

Sedangkan tes Shimadzu adalah varian PCR yang melewatkan prosedur mengambil DNA dari virus untuk mempercepat waktu.

Perusahaan yang berbasis di Kyoto itu berharap dengan adanya kit tes itu bisa meningkatkan output tes 100.000 dalam sebulan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com