Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panik Virus Corona, Dua Perempuan Ini Berkelahi Berebut Tisu Toilet di Swalayan

Kompas.com - 08/03/2020, 18:42 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dua orang perempuan dikenai denda akibat berkelahi memperebutkan tisu toilet di swalayan di Chullora, barat daya Australia, Sabtu (7/3/2020) pagi.

Kedua perempuan yang bertengkar itu diketahui masing-masing berusia 23 tahun dan 60 tahun dari Bankstown, Sydney.

Kejadian yang terekam kamera itu kemudian viral dan tersebar luas di jagat online melalui sebuah video.

Akibat kejadian itu, kepolisian pun dipanggil untuk melerai keduanya yang bertengakar di lorong tempat deretan tisu toilet dipampang.

Inspektur kepolisian di New South Wales, Andrew New menegaskan pada masyarakat luas bahwa tidak perlu panik menghadapi situasi wabah corona, ini.

"Kami hanya meminta orang-orang tidak panik seperti ini saat pergi berbelanja. Ini bukan badai, bukan juga (film) Mad Max, kita tidak perlu melakukan itu," kata Andrew seperti dikutip dari SkyNews.

Jalani sidang 28 April

Keduanya bahkan harus menjalani proses hukum di Pengadilan Bankstown pada 28 April mendatang.

Setelah insiden tesebut, pihak supermarket mengatakan telah memberlakukan batasan pembeli hanya boleh membeli empat bungkus pada tisu toilet.

"Kami tidak akan mentolerir kekerasan dalam bentuk apa pun dari pelanggan kami di toko kami dan kami bekerja sama dengan polisi yang sedang menyelidiki masalah ini," kata pihak supermarket dikutip dari TheAustralian.

Supermarket itu menyebut, stok yang seharusnya untuk 6 minggu ludes dalam 4 hari. Supermarket dan produsen telah berjuang untuk mengikuti permintaan kertas toilet di tengah paniknya pembelian.

Otoritas kesehatan telah menyarankan warga Australia untuk memasok dua minggu persediaan barang-barang rumah tangga - terutama makanan dan obat-obatan - jika mereka perlu dikarantina selama 14 hari.

Tisu toilet merupakan salah satu barang yang paling diburu akhir-akhir ini sebagai alat perlindungan diri dari virus corona.

Banyak rak-rak di swalayan Australia sudah kosong diborong masyarakat yang berburu barang-barang seperti makanan kaleng, makanan beku, produk kebersihan, dan tisu toilet.

Hal itu karena banyak masyarakat yang takut harus menjalani isolasi mandiri di rumahnya sehingga merasa harus menyiapkan stok makanan untuk jangka waktu yang lebih lama.

Baca juga: Karena Virus Corona Sejumlah Maskapai Operasikan Pesawat Tanpa Penumpang, Ini Alasannya

Ya, kasus positif infeksi virus corona memang telah ditemukan di Australia sejak beberapa waktu lalu hingga menimbulkan 'panic buying' di tengah masyarakat.

Berdasarkan data John Hopkins CSSE per Minggu (8/3/2020) pukul 10.13, ditemukan 63 kasus infeksi corona di Negeri Aborigin itu.

Bahkan 3 di antaranya dinyatakan meninggal akibat infeksi ini, 2 laki-laki masing-masing berusia 82 dan 78 tahun juga 1 perempuan berusia 95 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com