Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal RSPI Sulianti Saroso Tempat Isolasi Pasien Virus Corona, Stasiun Karantina Sejak 1917

Kompas.com - 03/03/2020, 15:05 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dua pasien positif virus corona Covid-19 di Indonesia saat ini diisolasi dan menerima perawatan intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

 

Terkait pencegahan virus corona, Kementerian Kesehatan menyatakan telah menyiapkan 100 rumah sakit rujukan di 32 provinsi. 

Rumah sakit-rumah sakit tersebut dinilai mampu menangani pasien jika ada yang terkonfirmasi virus corona. 

RSPI Sulianti Saroso merupakan satu dari setidaknya tiga rumah sakit rujukan virus corona di DKI Jakarta.

Rumah sakit ini diresmikan pada tanggal 21 April 1994 sebagai rujukan nasional dan pusat kajian penyakit infeksi di Indonesia. 

Nama rumah sakit diambil dari nama Prof. Dr. Julie Sulianti Saroso, MPH karena jasa besarnya terhadap dunia kesehatan di Indonesia.

Baca juga: RSUD Depok Rujuk Satu Pasien ke RSPI Sulianti Saroso, Status Suspect Corona

Sejarah pendirian

Melansir laman resmi RSPI Sulianti Saroso, sejarah pendirian rumah sakit ini terbagi dalam tiga periode.

Pertama saat menjadi stasiun karantina di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu. Kedua saat menjadi stasiun karantina dan berubah menjadi rumah sakit karantina di Tanjung Priok.

Ketiga setelah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso diresmikan.

Stasiun Karantina Pulau Onrust difungsikan pada tahun 1917 hingga tahun 1958. Fungsi utama stasiun adalah untuk menampung penderita cacar yang berasal dari wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Kemudian, pada tahun 1930-an, Pulau Onrust juga menjadi Asrama Haji sebelum jemaah haji diberangkatkan ke Arab Saudi.

Para calon haji di Pulau Onrust ditempatkan di sana agar bisa beradaptasi dengan udara laut. Sebab, pada zaman dahulu, para jemaah haji menaiki kapal untuk menuju ke Arab Saudi. 

Periode selanjutnya, berubah menjadi stasiun karantina dan RS Karantina Tanjung Priok. Layanan ini difungsikan pada tahun 1958 hingga 1994.

Fungsi utamanya adalah menangani penderita penyakit menular dari kapal yang memerlukan karantina.

Baca juga: 3 dari 4 Pasien Suspect Virus Corona di RSPI Sulianti Saroso Pernah Kontak Langsung dengan Pasien yang Positif

Tangani penderita cacar

Fungsi stasiun karantina di Tangjung Priok saat itu berimbang dengan menangani penderita cacar pada tahun 1964 hingga tahun 1970 sebanyak 2.358 orang. 

Kemudian, sejak Indonesia dinyatakan bebas cacar pada tahun 1972, stasiun karantina berubah menjadi Rumah Sakit (RS) Karantina.

RS ini bertugas menyelenggarakan pelayanan, pengobatan, perawatan, karantina, dan isolasi penyakit menular tertentu. 

Dalam perkembangannya, RS Karantina tidak hanya menangani pasien karantina atau pasien yang diduga menderita penyakit menular yang diatur pemerintah saja, tetapi juga penyakit-penyakit menular atau infeksi lainnya. 

Setelah itu, RS Karantina pun dipindahkan secara resmi ke wilayah Sunter pada tahun 1994 dan berumah nama menjadi RSPI Sulianti Saroso. 

Saat itu, RS ini bertanggungjawab pada Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (P2M dan PLP).

Baca juga: Pasien yang Diisolasi di RSPI Sulianti Saroso Berkomunikasi via Video Call

Penyakit yang pernah ditangani

Beberapa penyakit yang pernah ditangani oleh RSPI Sulianti Saroso adalah sebagai berikut:

  • Penanganan pasien HIV/AIDS
  • Penanganan wabah SARS
  • Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) Flu Burung (H5N1)
  • Pencegahan penyakit MERS
  • Penanganan KLB difteri

Terbaru, RS ini menangani dua kasus pertama virus corona Covid-19 yang diumumkan pemerintah kemarin, Senin (2/3/2020).

Baca juga: 2 Pekerja di Rumah Pasien Corona di Depok Sudah Dipulangkan dari RSPI Sulianti Saroso

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com