Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Mandiri Secara Finansial? Simak 5 Langkah Berikut bagi Milenial

Kompas.com - 22/02/2020, 18:30 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu ramai pemberitaan soal keluarnya Pangeran Harry dan Meghan Markle dari anggota Kerajaan Inggris dan memilih untuk mandiri secara finansial.

Hal tersebut juga dilakukan oleh jutaan orang dewasa muda lainnya di dunia.

Melansir CNBC, lebih dari setengah penduduk di dunia masih menerima bantuan keuangan dari orang tua atau wali mereka, menurut laporan 2018 oleh Country Financial.

Sepertiga dari lebih dari 1.000 orang dewasa yang disurvei masih mendapatkan uang dari orang tua mereka setiap bulan untuk menutupi pengeluaran seperti gas, bahan makanan, sewa dan tagihan ponsel mereka.

Sementara hampir dua pertiga menerima bantuan keuangan beberapa kali dalam setahun, kata laporan tersebut.

Sebagian kaum milenial menghadapi tantangan keuangan yang tidak dimiliki orang tua mereka saat muda.

Baca juga: Edukasi Mahasiswa Bengkulu, Klik Kami Angkat Tema “Inovasi Keuangan Strartup Fintech Indonesia

Upah yang didapatkan oleh kaum milenial lebih rendah dari pendapatan orang tua ketika mereka berusia 20-an tahun.

Selain itu, harga sewa rumah terus naik bahkan ketika kenaikan harga perumahan melebihi peningkatan upah, membuat milenial lebih sulit untuk memulai kehidupan mandiri finansial.

Sebuah laporan terpisah oleh Merrill Lynch dan Age Wave menemukan bahwa 58 persen orang dewasa awal, yang didefinisikan Merrill sebagai orang yang berusia antara 18 dan 34, mengatakan mereka tidak akan mampu membeli gaya hidup mereka saat ini tanpa dukungan orang tua.

"Orang-orang melupakan nilai kemandirian finansial, dan itu menghalangi mereka untuk menjadikannya sebagai tujuan," kata Direktur Perencanaan Keuangan di TIAA New York, Kate Ryan seperti dilansir dari CNBC.

Lantas, apa yang harus dilakukan milenial untuk bisa mencapai mandiri finansial?

Baca juga: Strategi OJK Reformasi Industri Keuangan Non-bank

5 langkah mandiri finansial

Langkah 1: Buat anggaran

Sebagian besar ahli memulai dengan membedakan antara pengeluaran diskresioner atau yang sewaktu-waktu muncul dan biaya tetap.

“Maka Anda dapat memilih jenis pengeluaran yang tidak bisa dinegosiasikan dan area di mana Anda dapat mengurangi pengeluaran Anda,” kata Ryan.

Langkah 2: Potong pengeluaran

Setelah Anda memetakan anggaran Anda, mulailah memotong beberapa pengeluaran yang hanya Anda inginkan dan benar-benar tidak perlu, setidaknya untuk sementara.

Itu berarti menekan pengeluaran akibat pembelian secara impulsif. Untuk mencapai ini, lebih baik sekarang bergantung pada kartu debit bukan kredit.

Langkah 3: Tingkatkan tabungan

Banyak penasihat keuangan merekomendasikan untuk menyimpan sejumlah uang tunai dalam dana darurat , yang akan membuat Anda tidak meraih kartu kredit ketika sesuatu yang tidak terduga muncul.

Usahakan untuk memiliki biaya setidaknya enam kali dari total pengeluaran per bulan, atau lebih. Sisihkan dana tersebut, terutama jika Anda adalah kepala rumah tangga.

Anda juga ingin menyumbang paling tidak cukup uang untuk jaminan saat pensiun dari tempat kerja Anda.

Baca juga: Perluas Akses Keuangan, Bank Mandiri Gandeng 1,5 Juta Mitra Bukalapak

Langkah 4: Tingkatkan penghasilan

Seringkali, berganti pekerjaan adalah kunci untuk memberi penghasilan Anda tambahan, khususnya dalam menghadapi upah yang stagnan, dan itu bisa sangat membantu kemandirian finansial, saran Ryan.

Orang yang berganti pekerjaan melihat upah mereka naik 4,3 per tahun lalu.

Sementara pekerja yang tetap bertahan di satu jenis pekerjaan dan perusahaan hanya mengalami kenaikan upah sebesar 3,2 persen, menurut analisis data upah dari Federal Reserve Bank of Atlanta.

Atau, negosiasikan kenaikan gaji di perusahaan Anda saat ini.

Biasanya tergantung pada inisiatif yang diambil oleh para karyawan, sering kali hal tersebut dapat berhasil.

“Ketahui nilai Anda,” kata Ryan.

Langkah 5: Bayar utang

Jika pelunasan utang menghambat Anda, cari tahu utang Anda, lalu putuskan apakah akan menggunakan metode “debt avalanche” atau “debt snowball” untuk mengurangi pinjaman bergulir itu.

Metode debt avalanche merupakan sebuah metode pelunasan utang dengan mengurutkan prioritas berdasarkan bunga dalam melunasi utang dengan bunga tertinggi hingga yang terendah.

Atau, metode debt snowball yakni memprioritaskan pembayaran dari utang terkecil Anda terlebih dahulu, terlepas dari tingkat bunga.

Idenya adalah bahwa Anda akan mendapatkan momentum karena utang dilunasi dan itu akan memotivasi Anda untuk terus berlanjut melunasinya.

“Uang yang diarahkan untuk membayar utang mengambil dari porsi lain dalam hidup Anda,” kata Ryan.

“Setelah utang itu dilunasi, Anda memiliki kesempatan untuk mengarahkan uang itu ke tempat lain,” ungkap dia.

Baca juga: Milenial, Simak 5 Tips Keuangan Ini

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com