Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Gedung di Hong Kong Dievakuasi, Benarkah Virus Corona Tersebar Lewat Pipa?

Kompas.com - 12/02/2020, 19:00 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com -  Asal dari virus corona terbaru dengan nama COVID-19 masih belum diketahui secara jelas. Begitu pula dengan cara penularan virus tersebut dari satu orang ke orang lainnya. 

Akan tetapi, di Hong Kong, muncul kekhawatiran bahwa pipa-pipa yang terdapat di dalam suatu gedung dapat berperan dalam penyebaran virus. 

Dua kasus yang dikonfirmasi di Hong Kong berasal dari bangunan perumahan yang sama. Keduanya hanya berada di lantai yang berbeda. 

Kondisi ini memunculkan perintah evakuasi sebagian dari penghuni gedung tersebut.

Pada 11 Januari 2020, lebih dari 100 penghuni di bangunan tersebut dievakuasi setelah dua kasus virus corona terkonfirmasi. 

Kemarin Selasa (11/2/2020), sebuah tim ahli dan teknisi memasuki bangunan tersebut untuk memastikan keamanan pipa-pipanya.

Tindakan ini dilakukan setelah pemerintah menyatakan akan menginvestigasi apakah virus disebarkan melalui sistem pemipaan.

Baca juga: WHO: Vaksin Virus Corona COVID-19 Siap dalam 18 Bulan Lagi

"Karena pipa yang menyalurkan pembuangan feses terhubung ke pipa udara, sangat mungkin bahwa virus di feses akan disebarkan melalui kipas angin ke dalam toilet," kata Kepala Departemen Penyakit Menular di Universitas Hong Kong, Yuen Kwok-yung, sebagaimana dikutip CNN.

Ia menambahkan bahwa jalur penularan masih belum jelas. Jadi, evakuasi sebagian dilakukan untuk melindungi masyarakat yang tinggal di bangunan tersebut.

Yuen menolak pernyatakan yang menyebut bahwa dua kasus yang terkonfirmasi tersebut menujukkan kesamaan dengan wabah SARS di perumahan Amoy Gardens tahun 2003 di mana lebih dari 300 orang terinfeksi.

Saat itu, infeksi yang terjadi diduga karena kesalahan pada sistem pemipaan. 

Empat penghuni lain di bangunan tersebut pun menunjukkan gejala-gejala virus dan tengah menerima perawatan di rumah sakit.

Pasien yang baru dikonfirmasi mengalami batuk sejak Senin (10/2/2020) dan memperoleh perawatan di Princess Margaret Hospital.

Sampel pernapasannya positif terinfeksi virus. Sementara, anaknya dan menantu perempuannya, yang tinggal dalam flat yang sama, juga menunjukkan tanda-tanda tersebut.

Kasus virus corona di Hong Kong

Berdasarkan data real time yang dikumpulkan oleh John Hopkins University, jumlah kasus infeksi virus corona di Hong Kong menjadi salah satu yang terbanyak setelah China.

Setidaknya 49 kasus virus corona terkonfirmasi di sana. Sementara, jumlah kematian di Hong Kong akibat virus ini adalah satu kasus. 

Hingga kini, jumlah kasus yang terkonfirmasi secara global adalah sebanyak 45.201 dengan kasus kematian di seluruh dunia adalah sebanyak 1.116.

Dari jumlah tersebut, 4.975 kasus dinyatakan sembuh. 

Baca juga: Langka karena Virus Corona, Mentan Jamin Stok Bawang Putih Aman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Tren
Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com