Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.113 Orang Meninggal, 500 Petugas Medis Terinfeksi Virus Corona di Wuhan

Kompas.com - 12/02/2020, 14:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona menjadi perhatian serius dunia dalam beberapa minggu terakhir.

Pasalnya, sejauh ini belum diketahui secara pasti penyebab dan cara penyebaran virus tersebut. 

Saat jumlah kasus yang terus bertambah setiap harinya, setidaknya 500 petugas medis di Wuhan dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Hal itu dikonfirmasi oleh sumber-sumber medis di Wuhan, seperti dilansir dari SCMP (11/2/2020).

Sejauh ini tiga kematian di antara petugas telah dikonfirmasi, termasuk Li Wenliang, dengan risiko infeksi lebih tinggi.

Kondisi tersebut membuat banyak rumah sakit kekurangan staf serta menimbulkan kekhawatiran yang mendalam di antara para petugas.

Sebuah slide yang beredar mengungkapkan skala infeksi di antara petugas medis di Wuhan.

Dalam slide tersebut disebutkan bahwa pada pertengahan Januari ada sekitar 500 kasus yang dikonfirmasi di antara staf rumah sakit dengan 600 petugas lain dalam dugaan.

Seorang sumber dari rumah sakit besar di Wuhan mengonfirmasi bahwa slide tersebut asli.

Baca juga: Saat Virus Corona Diprediksi Berakhir pada April 2020...

Angka-angka yang ditunjukkan pada slide juga sejalan dengan angka yang diberikan oleh dua dokter lain dari rumah sakit besar di Wuhan.

Mereka yang terinfeksi termasuk di antaranya 100 staf medis dari Wuhan Xiehe Hospital dan Renmin Hospital of Wuhan University.

Selain berpengaruh dalam penanganan virus corona, tingkat infeksi di antara staf medis bisa dijadikan sebagai indikator penting tentang seberapa mudah penyakit itu menular.

Seorang dokter dari sebuah rumah sakit besar di Wuhan mengatakan, banyak pekerja medis yang terpukul ketika melihat rekan-rekan mereka terinfeksi.

"Itulah sebabnya kami telah meminta sumbangan lebih banyak pasokan medis, terutama pakaian pelindung. Kami melihat terlalu banyak rekan yang jatuh sakit karena alat pelindung yang tak memadai," kata salah seorang dokter.

Para dokter dan ahli medis telah membeberkan mengenai kekurangan alat pelindung dan jam kerja yang melampaui batas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com