Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.113 Orang Meninggal, 500 Petugas Medis Terinfeksi Virus Corona di Wuhan

Kompas.com - 12/02/2020, 14:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Yu Changping, seorang spesialis pernafasan dari Renmin Hospital of Wuhan University mengaku telah menderita demam pada 14 Januari dan kemudian dikonfirmasi mengidap virus corona.

Menurutnya, ia tak yakin kapan secara pasti terinfeksi mengingat ia telah merawat banyak pasien setiap hari.

"Virus itu sangat mudah menular. Kami tidak memiliki cukup pemahaman tentang virus itu," kata Yu.

Baca juga: Harga Bawang Putih di Tangerang Naik, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir karena Virus Corona

Sejak 17 Januari hingga kini, Yu dirawat di rumah sakit pada 17 Januari dengan kawannya dari departemen yang sama. 

Seorang Profesor Epidemiologi Mailman School of Public Health di Columbia University Ian Lipkin mengatakan, risiko yang dihadapi oleh petugas medis sangat tinggi, kendati pun telah memakai alat pelindung.

"Alasan untuk ini adalah bahwa dokter dan petugas perawatan kesehatan memiliki hubungan yang sangat intim dengan pasien mereka, dan bahkan dengan alat pelindung diri," kata Ian.

"Selain itu, para petugas medis juga mungkin kekelaban tubuhnya menurun karena kelelahan," sambungnya.

Seorang dokter spesialis penyakit menular di rumah sakit Youan Beijing Zhang Ke mengatakan, infeksi antara pasien dan dokter merupakan masalah serius.

Bahkan ia memprediksi 10-20 persen staf medis berpotensi terinfeksi virus corona jika mengacu pada wabah SARS di tahun 2003 silam.

"Selama wabah Sars pada tahun 2003, 18 persen staf medis daratan dan 22 persen staf medis Hong Kong terinfeksi. Saya memperkirakan kita akan melihat 10-20 persen dari staf medis terinfeksi," kata Zhang.

Pihak berwenang China sendiri telah mengerahkan sekitar 10.000 staf medis tambahan untuk membantu perawatan pasien di Wuhan.

Baca juga: Harga Bawang Putih di Tangerang Naik, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir karena Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com