Kementerian Ekonomi dan Masyarakat Digital Thailand mengatakan mereka telah meminta Facebook menutup profil Jakraphanth.
"Hati kami ditujukan kepada para korban, keluarga mereka dan komunitas yang terkena dampak tragedi ini di Thailand. Tidak ada tempat di Facebook untuk orang-orang yang melakukan kekejaman semacam ini, kami juga tidak mengizinkan orang memuji atau mendukung serangan ini," tulis Facebook dalam pernyataanya.
Petugas mengkonfirmasi mereka mengamankan lantai dasar pusat perbelanjaan, serta lantai satu, dua dan tiga.
Para pejabat militer meminta media untuk menghentikan liputan langsung serangan itu, untuk menghindari memberikan informasi tersangka tentang operasi mereka.
Wakil Perdana Menteri Anutin Charnverakul membenarkan bahwa korban tewas telah meningkat menjadi 20. Dia mengatakan 16 orang tewas di tempat kejadian, sementara empat lainnya meninggal di rumah sakit.
Dia menambahkan bahwa dua petugas polisi telah ditembak di bagian belakang dan kaki, dan saat ini sedang menjalani operasi.
Pada saat yang sama, 5 ambulan tiba di lokasi untuk membawa orang yang terluka ke rumah sakit.
Seorang anggota pasukan keamanan tewas dalam operasi itu.
Pasukan keamanan mengumumkan bahwa mereka telah menembak mati pria bersenjata itu.
Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul memposting di halaman Facebook-nya, berterima kasih kepada polisi dan petugas militer yang melakukan operasi.
"Ini belum pernah terjadi sebelumnya di Thailand, dan saya ingin ini menjadi kali terakhir krisis ini terjadi," kata Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha.
Baca juga: Tentara Thailand yang Bunuh 20 Orang Ditembak Mati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.