Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Detail Kronologi Penembakan Thailand yang Menewaskan 26 Orang

Kompas.com - 09/02/2020, 14:17 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

22.50 - Facebook Jakraphanth dimatikan

Kementerian Ekonomi dan Masyarakat Digital Thailand mengatakan mereka telah meminta Facebook menutup profil Jakraphanth.

"Hati kami ditujukan kepada para korban, keluarga mereka dan komunitas yang terkena dampak tragedi ini di Thailand. Tidak ada tempat di Facebook untuk orang-orang yang melakukan kekejaman semacam ini, kami juga tidak mengizinkan orang memuji atau mendukung serangan ini," tulis Facebook dalam pernyataanya.

23.35 - Keamanan kuasai pusat perbelanjaan

Petugas mengkonfirmasi mereka mengamankan lantai dasar pusat perbelanjaan, serta lantai satu, dua dan tiga.

Para pejabat militer meminta media untuk menghentikan liputan langsung serangan itu, untuk menghindari memberikan informasi tersangka tentang operasi mereka.

23.50 - Korban meninggal meningkat

Wakil Perdana Menteri Anutin Charnverakul membenarkan bahwa korban tewas telah meningkat menjadi 20. Dia mengatakan 16 orang tewas di tempat kejadian, sementara empat lainnya meninggal di rumah sakit.

Dia menambahkan bahwa dua petugas polisi telah ditembak di bagian belakang dan kaki, dan saat ini sedang menjalani operasi.

9 Februari

02.47 - Petugas operasi khusus memasuki gedung

epa08204493 Thai commandos react at the scene of a mass shooting at the end of a stand off at the Terminal 21 shopping mall in Nakhon Ratchasima, Thailand, 09 February 2020. According to media reports, at least 21 people were killed, and as many as 40 wounded after a Thai soldier, identified as 32-year-old Jakraphanth Thomma, went on a shooting rampage with a M60 machine gun in the city of Nakhon Ratchasima, also known as Korat. Thomma held an unknown number of people hostage within the Terminal 21 shopping mall for around 15 hours before being shot and killed in a police operation.  EPA-EFE/RUNGROJ YONGRITRUNGROJ YONGRIT epa08204493 Thai commandos react at the scene of a mass shooting at the end of a stand off at the Terminal 21 shopping mall in Nakhon Ratchasima, Thailand, 09 February 2020. According to media reports, at least 21 people were killed, and as many as 40 wounded after a Thai soldier, identified as 32-year-old Jakraphanth Thomma, went on a shooting rampage with a M60 machine gun in the city of Nakhon Ratchasima, also known as Korat. Thomma held an unknown number of people hostage within the Terminal 21 shopping mall for around 15 hours before being shot and killed in a police operation. EPA-EFE/RUNGROJ YONGRIT

Pada saat yang sama, 5 ambulan tiba di lokasi untuk membawa orang yang terluka ke rumah sakit.

Seorang anggota pasukan keamanan tewas dalam operasi itu.

09.00 Pelaku tewas

Pasukan keamanan mengumumkan bahwa mereka telah menembak mati pria bersenjata itu.

Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul memposting di halaman Facebook-nya, berterima kasih kepada polisi dan petugas militer yang melakukan operasi.

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya di Thailand, dan saya ingin ini menjadi kali terakhir krisis ini terjadi," kata Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha.

Baca juga: Tentara Thailand yang Bunuh 20 Orang Ditembak Mati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG: Ini Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 19-20 Mei 2024

BMKG: Ini Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 19-20 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Blunder Kemendikbud Ristek soal Respons Kenaikan UKT | Listyo Sigit Jadi Kapolri Terlama Era Jokowi

[POPULER TREN] Blunder Kemendikbud Ristek soal Respons Kenaikan UKT | Listyo Sigit Jadi Kapolri Terlama Era Jokowi

Tren
Google Perkenalkan Fitur AI Overview di Ajang Google I/O 2024, Apa Itu?

Google Perkenalkan Fitur AI Overview di Ajang Google I/O 2024, Apa Itu?

Tren
Status BPJS Kesehatan Nonaktif Usai Resign, Bagaimana Mengaktifkannya?

Status BPJS Kesehatan Nonaktif Usai Resign, Bagaimana Mengaktifkannya?

Tren
Potensi Manfaat Mengonsumsi Edamame untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Mengonsumsi Edamame untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejarah Lahirnya Budi Utomo 20 Mei 1908, Simbol Kebangkitan Nasional

Sejarah Lahirnya Budi Utomo 20 Mei 1908, Simbol Kebangkitan Nasional

Tren
7 Hewan Tercepat di Lautan, Ada yang Mampu Berenang hingga 110 Kilometer per Jam

7 Hewan Tercepat di Lautan, Ada yang Mampu Berenang hingga 110 Kilometer per Jam

Tren
Ritual Thudong 2024 Dimulai dari Semarang, Ini Alasannya

Ritual Thudong 2024 Dimulai dari Semarang, Ini Alasannya

Tren
Tampilan WhatsApp di iPhone Berubah, Apa yang Beda?

Tampilan WhatsApp di iPhone Berubah, Apa yang Beda?

Tren
Daftar 9 KA New Generation, Ada Kelas Ekonomi hingga Eksekutif Luxury

Daftar 9 KA New Generation, Ada Kelas Ekonomi hingga Eksekutif Luxury

Tren
20 Mei 2024 Hari Kebangkitan Nasional, Libur Tanggal Merah atau Tidak?

20 Mei 2024 Hari Kebangkitan Nasional, Libur Tanggal Merah atau Tidak?

Tren
Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan antara Oat dan Gandum

Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan antara Oat dan Gandum

Tren
Separator Jalur Lambat dan Cepat Ring Road Yogyakarta Tak Jadi Dibongkar, Ini Penggantinya

Separator Jalur Lambat dan Cepat Ring Road Yogyakarta Tak Jadi Dibongkar, Ini Penggantinya

Tren
50 Link Twibbon dan Ucapan Harkitnas 2024, Penuh Semangat dan Makna

50 Link Twibbon dan Ucapan Harkitnas 2024, Penuh Semangat dan Makna

Tren
Ikan Nila Disebut Suka Membuat Lubang di Dasar Sungai, untuk Apa? Ini Penjelasan Pakar

Ikan Nila Disebut Suka Membuat Lubang di Dasar Sungai, untuk Apa? Ini Penjelasan Pakar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com