Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Mewabah di Gunungkidul, Ini Bahaya Antraks bagi Manusia dan Hewan Ternak

Kompas.com - 04/02/2020, 15:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Antraks sempat menyebar di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada akhir Desember 2019 dan awal 2020.

Sebanyak 30 orang dilaporkan positif menderita antraks. Tak hanya itu, dampak virus tersebut menjadikan puluhan hewan ternak juga mati mendadak. 

Mencegah wabah yang menyerang hewan ternak tersebut, bupati Gunungkidul mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 524/0171 pada 14 Januari 2020 lalu.

Dikutip dari laman Pemda Kabupaten Gunungkidul, Bagian Perekonomian dan SDA Sekretariat Daerah langsung menyelenggarakan sosialisasi kepada Organisasi Perangkat Daerah, camat, serta lurah se-Kabupaten Gunungkidul. 

Selain itu, masyarakat juga diharapkan dapat mengantisipasi dan menangani apabila ditemukan indikasi antraks di sekitarnya.

Sementara itu, melansir atikel yang ada di laman DPR RI, akhir bulan lalu, Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, melakukan kunjungan ke Gunungkidul.

Kunjungan itu untuk melihat upaya yang ditempuh Pemkab dalam mengatasi masalah virus antraks.

Baca juga: 60 Ternak di Gunungkidul Mati Mendadak Sejak Desember 2019, 6 karena Antraks

Selain itu, Sudin meminta Kementerian Pertanian bergerak memberikan bantuannya untuk kasus ini, misalnya dengan memberikan obat-obatan dan tindakan pencegahan.

“Tadi saya minta kepada Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan untuk memikirkan langkah pencegahan dan dampak sosialnya. Misalnya berupa pemberian sapi indukan kepada masyarakat yang ternaknya positif terjangkit Antraks,” jelas Sudin.

Hal ini menurutnya dapat menekan risiko adanya peternak yang nekat menjual daging yang berasal dari sapi yang sudah mati akibat antraks kepada masyarakat, untuk menutup kerugian yang ada.

 Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto dalam laporannya menyebutkan, Antraks pertama kali ditemukan pada enam ekor ternak di wilayah Dusun Ngrejek Wetan, Desa Gombang, Kecamatan Ponjong, pada 26 Desember 2019.

Sejumlah upaya telah dilakukan sebagai bentuk pencegahan juga penanganan wabah.

Misalnya pengambilan sampel darah dari ternak yang mati, sisa pakan dan kotoran ditimbun, lokasi kejadian disiram dengan formalim, dan hewan-hewan yang masih sehat disuntikkan antibiotik juga diberi vitamin.

Antibiotik dan vitamin itu diberikan pada 2.695 ekor sapi dan 6.295 ekor kambing di Desa Gombang, Desa Dadapayu, Desa Gombang, Desa Pucanganom dan Desa Dadapayu.

Baca juga: Penderita Antraks di Gunungkidul Capai 30 Orang

Apa itu antraks?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com