Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Virus Corona, Mahasiswa Indonesia di Wuhan Minta Dievakuasi

Kompas.com - 26/01/2020, 19:47 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah China hingga saat ini masih menutup akses transportasi dari dan menuju ke Kota Wuhan.

Penutupan tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona yang bermula dari kota berpenduduk 11 juta jiwa itu.

Tak hanya warga lokal, warga negara Indonesia yang sedang berada di Kota Wuhan pun ikut terisolasi.

Salah satunya adalah Rio Alfi, mahasiswa asal Indonesia yang tinggal di Wuhan.

Baca juga: Mengenal Kota Wuhan, Kota di China yang Diduga Sumber Virus Corona

Aktivitas dilakukan jalan kaki

Menurut pengakuan Rio, saat ini pemerintah telah menutup transportasi umum, baik kereta, bus dan subway.

Tak hanya itu, sepeda listrik di Wuhan juga tak bisa lagi digunakan.

"Jadi aktivitas mungkin dilakukan dengan jalan kaki. Sampai saat ini belum ada kepastian sampai kapan Wuhan ditutup," kata Rio, dikutip dari Kompas Tv (25/1/2020).

Rio mengatakan, penutupan kota itu membuat harga kebutuhan seperti sembako mulai naik dan stok makanan juga mulai terbatas.

Ia pun mengaku kesulitan untuk menghadapi kenaikan harga makanan itu karena hanya mengandalkan uang dari beasiswa.

Hingga saat ini, Rio menyebut, belum ada kepastian apakah para WNI di Wuhan akan dievakuasi atau tidak.

"Teman-teman Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok di Wuhan itu sudah koordinasi dengan KBRI, tapi sejauh ini belum ada informasi pasti apakah bisa kami dievakuasi atau bagaimana itu belum diputuskan," kata Rio.

Baca juga: Peningkatan Status Darurat Virus Corona di Hongkong, Ini Imbauan Kemlu

Berharap dievakuasi ke kota yang aman

Rio pun masih berharap agar dapat dievakuasi ke wilayah yang lebih aman. 

Ia mengatakan, saat ini di China sedang memasuki musim dingin. Selain itu China juga sedang dalam libur Tahun Baru China. 

Rio menyebutkan, saat ini ada 93 mahasiswa Indonesia yang berada di Wuhan. Mahasiswa tersebut semuanya tidak ada yang bisa pulang ke Tanah Air. 

Selain karena akses transportasi di Wuhan yang masih ditutup, juga karena belum ada info terbaru dari KBRI dan Pemerintah China kapan akses kembali dibuka. 

"Instruksi dari kampus disarankan berdiam di kamar masing-masing dan menghindari keramaian. Juga diminta menjaga kebersihan," ujar Rio.

Aktivitas yang dilakukan untuk terhindari dari paparan virus corona adalah dengan memakai masker ketika keluar rumah dan mencuci tangan sebelum makan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com