Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 2020, SPBU Pertamina Terapkan Pembayaran Nontunai

Kompas.com - 25/12/2019, 15:28 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) berencana akan memperluas SPBU yang dapat menerima pembayaran nontunai atau cashless yang ditargetkan terlaksana pada 2020.

Dalam rencana tersebut, pembayaran nontunai akan dilakukan melalui aplikasi LinkAja.

"Opsi cashless tersebut sudah kami implementasikan sejak 2019. Melalui aplikasi MyPertamina yang pembayarannya terintegrasi dengan LinkAja," ujar VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman kepada Kompas.com, Rabu (25/12/2019).

Fajriyah mengungkapkan bahwa tujuan diterapkannya sistem nontunai ini antara lain untuk mengakomodir perubahan gaya hidup digital dari konsumen yang banyak menggunakan transaksi nontunai.

Untuk metode pembayaran nontunai, imbuhnya dapat dilakukan untuk melakukan scan barcode yang telah diisi saldo LinkAja.

"Di SPBU-SPBU sudah banyak yang bisa menerima cashless dengan scan barcode LinkAja," katanya lagi.

Namun, pihaknya belum ada wacana untuk melibatkan aplikasi transaksi digital lainnya, seperti GoPay, OVO, dan Dana untuk pembayaran pembelian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU.

Diketahui, salah satu program Pertamina, yakni Berkah Energi Pertamina II ditujukan untuk menimbulkan masyarakat agar menggunakan sistem pembayaran nontunai yang akan terlaksana pada Januari 2020.

Baca juga: Mengenal 7 Anak Cucu Pertamina, dari Urusi Asuransi hingga Perhotelan

Penukaran poin

Direktur Pemasaran Retail Pertamina, Mas'ud Khamid menyampaikan bahwa khusus pembeli Premium, Solar, Pertalite, dan seterusnya yang menggunakan LinkAja, maka pelanggan akan mendapatkan poin yang nantinya bisa ditukarkan dengan produk menarik.

"Jika mereka dapat poin bukan karena beli literannya, tetapi mereka transaksinya menggunakan nontunai," ujar Mas'ud belum lama ini.

Menurutnya, tindakan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan gerakan non tunai agar semua pembelian jadi lebih efisien.

Informasi lebih lanjut

Sementara itu, jika pengendara membutuhkan informasi terkait sistem pembayaran nontunai, dapat menghubungi Pertamina Call Center 135.

Informasi selengkapnya juga dapat dilihat dalam aplikasi MyPertamina yang dapat diunduh melalui PlayStore atai AppStore.

Sebelumnya, pembayaran cashless diketahui telah berlangsung sejak pertengahan 2018.

Saat itu, pembayaran cashless masih diterapkan di sebagian nozzle di SPBU.

Adapun sistem pembayaran non tunai ini tidak memerlukan waktu terlalu lama. Sebab, metode pmbayarannya tidak perlu memasukkan kartu ke mesin.

Namun, cukup dengan memindai QR code yang terpasang pada nozzle dengan aplikasi LinkAja.

Selain itu, penerapan sistem pembayaran non tunai disebut dapat mengurangi kecurangan petugas ataupun ketidakakuratan volume pengisian.

Baca juga: Viral Pengemudi Truk Dilarang Isi Solar oleh Satpam SPBU, Ini Penjelasan Pertamina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com