KOMPAS.com – Anak usaha PT Pertamina (Persero) saat ini tengah menjadi sorotan. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bahkan menyebut terdapat 142 anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero).
Erick pun meminta kepada para komisaris untuk memetakan bisnis anak cucu Pertamina guna mengetahui kondisi kesehatan setiap anak perusahaan.
Walaupun memiliki sejumlah anak usaha yang bergerak di sektor migas, Pertamina juga memiliki beberapa anak usaha yang bergerak di beberapa bidang di luar migas.
Lantas apa saja anak usaha Pertamina? Berikut ini diantaranya:
Anak usaha dari Pertamina ini diketahui bergerak di bidang usaha retail produk Pertamina.
Perusahaan ini didirikan tanggal 17 Juni 1997 dan awalnya memiliki nama PT Pertajaya Lubrindo yang bergerak pada bidang usaha pelumas.
Perubahan tersebut ditujukan untuk menghadapi perubahan pasar retail khususnya SPBU Indonesia menuju pasar bebas dunia.
Tujuan jangka panjang perusahaan ini adalah menjadi perusahaan ritel global yang berkelas dan memberikan nilai bisnis bahan bakar-non bahan bakar melalui produk dan jasa yang terintegrasi.
Melansir dari Kompas.com (13/12/2019), PT Pertamina Retail mengembangkan Bright Store & Cafe di seluruh SPBU COCO, SPBU DODO serta lokasi di luar area SPBU dengan konsep swakelola.
Melalui pengelolaan perusahaan ini Pertamina juga membuka usaha pencucian mobil dengan nama Bright Wash dan Bright Oil Mart yang melayani pnggantian Oli di sejumlah SPBU.
Baca juga: Menyoal Pertamina dan Bisnis Anak Cucunya
Anak perusahaan Pertamina ini diketahui memfokuskan diri pada pengembangan sumber daya manusia melalui jasa pelatihan, konsultasi dan manajemen human capital sebagai solusi.
Melansir dari website resminya, 91 persen sahamnya dimiliki oleh PT Pertamina (Persero) dan sisanya milik PT Pertamina Pedeve Indonesia.
Anak usaha Pertamina ini bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan dan rumah sakit yang berada di wilayah Jakarta dan sekitarnya seperti Cirebon, Balikpapan, Tanjung dan Prabumilih.
Anak perusahaan ini berawal dari Rumah Sakit Pertamina yang kemudian menjadi anak perusahaan Pertamina dalam bentuk PT bernama PT RSPP.
Pada tahun 2002 PT RSPP kemudian menjadi PT Pertamina Bina Medika.