Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Maskapai Pelat Merah, Garuda Indonesia Berawal dari Pesawat Sewa

Kompas.com - 08/12/2019, 08:33 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Dia adalah Dr. E. Konijneburg.

Armada pertama maskapai nasional ini juga berasal dari peninggalan KLM-IIB dan bukan armada Indonesian Airways yang notabene dimiliki oleh AURI.

Sehari setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda (27/12/1949), GIA pun terbang untuk pertama kalinya.

Dua buah pesawat Dakota (DC-3) diterbangkan dari Bandar Udara Kemayoran, Jakarta menuju Yogyakarta guna menjemput Soekarno.

Pesawat itu pun langsung kembali ke Jakarta dan sekaligus menandai perpindahan kembali ibukota dari Yogyakarta ke Jakarta.

Sejak saat itu, GIA terus berkembang hingga hari ini banyak dikenal sebagai Garuda Indonesia.

Satu tahun dari saat itu, tepatnya pada tahun 1950, Garuda Indonesia resmi menjadi sebuah perusahaan yang dimiliki oleh negara.

Di periode tersebut, Garuda Indonesia mengoperasikan 38 buah armada yang terdiri dari 22 unit DC-3, 8 unit Catalina kapal terbang, dan 8 Convair 240.

Baca juga: Penjelasan Kementerian Agama Terkait Viral Video Banjir di Mina Saat Ibadah Haji

Jemaah Haji

Maskapai ini terus berkembang hingga pada tahun 1956 untuk pertama kalinya berhasil membawa penumpang jemaah haji ke tanah suci Mekah.

Di tahun yang sama, Garuda Indonesia juga mulai membuka rute-rute penerbangan ke Eropa dengan Amsterdam sebagai tujuan terakhirnya.

Garuda Indonesia semakin berkembang seiring berjalannya waktu, mulai dari restrukturisasi organisasi dan armada, program pelatihan awak, dan sebagainya.

Pada 2011, Garuda Indonesia mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode GIAA per tanggal 11 Februari 2011 dan resmi menjadi perusahaan publik setelah menawaran 6.335.738.000 saham Perusahaan ke masyarakat.

Hingga saat ini, beragam penghargaan berhasil disabet maskapai bintang 5 ini.

Sebut saja ‘The World’s Best Cabin Crew” selama empat tahun berturut-turut (2014-2017), "The World's Most Loved Airline 2016" dan “The World’s Best Economy Class 2013” dari Skytrax, lembaga pemeringkat penerbangan independen yang berbasis di London.

Baca juga: Soal Penyelundupan Harley dan Brompton di Garuda, Mengapa Orang Malas Bayar Pajak?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com