Pada beberapa orang, difteri juga dapat menyebabkan kematian.
Penanganan difteri tidak dapat dilakukan dalam waktu satu atau dua tahun.
Mengutip pemberitaan Kompas.com (6/12/2019), Dokter spesialis anak sekaligus konsultan infeksi tropis RSUP HAM, dr Ayodhia Pitaloka Pasaribu mengatakan bahwa sejak 2017 RSUP HAM telah merawat 30 anak karena difteri.
Penyakit ini dapat menyerang dengan cepat. Namun, penyakit ini sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi dan menjaga kebersihan lingkungan.
Imunisasi tidak hanya dilakukan pada anak-anak. Imunisasi juga perlu dilakukan pada orang dewasa karena kekebalan dari vaksin lama kelamaan akan berkurang.
Pasien yang tidak diimunisasi berisiko lebih besar untuk terjangkit penyakit ini. Begitu pula dengan yang tidak melakukan imunisasi secara lengkap.
Menurutnya, apabila penyakit ini muncul, berarti cakupan imunisasi tidak terlalu baik. Ketika ada satu kasus difteri, akan ada pula kasus-kasus lain.
(Sumber: Kompas.com/ Lutfy Mairizal Putra, Dewantoro, Lusia Kus Anna, Gloria Setyvani Putri |Editor: Shierine Wangsa Wibawa, David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.