Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarwendah Berikan ASI ke Anak Angkatnya yang Beranjak Dewasa, Apa Efeknya?

Kompas.com - 20/11/2019, 11:15 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.om - Istri Ruben Onsu, Sarwendah Tan, menjadi sorotan publik setelah mengaku memberikan ASI miliknya kepada putra angkatnya, Betrand Peto.

Sarwendah memberi ASI kepada putra asuhnya yang baru beranjak remaja itu karena terharu mendengar ceritanya yang tak pernah merasakan ASI saat masih bayi.

Lalu, apa sebenarnya efek ASI untuk orang yang telah beranjak dewasa?

Melansir pemberitaan Newsweek, penelitian dalam Jurnal Royal Society of medicine membuktikan ASI sebenarnya tidak diperuntukan untuk orang dewasa.

Bahkan, bisa jadi ASI tersebut membahayakan kesehatan. Peneliti mengklaim ASI hanya memiliki sedikit protein daripada susu sapi.

Dan jika ada orang dewasa yang merasa mendapatkan manfaat kesehatan dari mengonsumsi ASI, hal tersebut hanyalah efek plasebo.

Namun, ASI sangat bermanfaat daripada susu formula untuk perkembangan kognitif bayi.

American Academy of Pediatrics (AAP) sangat merekomendasikan pemberian ASI sampai bayi berusia 12 bulan, terutama ASI Ekslusif saat enam bulan awal kehidupan.

Bayi yang mendapatkan ASI dapat terlindungi dari infeksi dan terhindar dari risiko kesehatan di kemudian hari seperti diabetes, obesitas, dan asma.

Untuk wanita menyusui, hal ini membantu rahim berkontraksi dan perdarahan berhenti lebih cepat setelah melahirkan.

Menyusui juga dapat mengurangi risiko kanker payudara, ovarium dan juga memberikan membangun ikatan yang bagus antara ibu dan anak.

Baca juga: Aura Kasih Dilecehkan sebagai Pejuang ASI, Ini Kata Pakar Gender

Kandungan ASI

ASI memiliki manfaat besar untuk bayi karena kandungan nutrisi di dalamnya.

Berikut beberapa nutrisi yang ada di dalam ASI:

1. Protein

ASI mengandung dua jenis protein yaitu whey dan kasein. Protein whey di dalam ASI terdiri sekitar 60 persen dan kasein sekitar 40 persen.

Keseimbangan protein ini memungkinkan pencernaan yang cepat dan mudah.

Susu formula memiliki presentase kasein yang lebih besar sehingga sulit dicerna oleh bayi.

2. Lemak

ASI juga mengandung lemak yang penting untuk kesehatan bayi.

Lemak diperlukan untuk perkembangan otak, penyerapan vitamin yang larut dalam lemak, dan merupakan sumber kalori utama.

Asam lemak rantai panjang dibutuhkan untuk perkembangan otak, retina, dan sistem saraf. Zat tersebut disimpan di otak selama trimester terakhir kehamilan dan juga ditemukan dalam ASI.

Baca juga: Sejarah Tempe, Makanan Kaya Protein yang Lahir dari Era Tanam Paksa

3. Vitamin

ASI mengandung semua vitamin penting yang dibutuhkan bayi, seperti Vitamin A untuk penglihatan dan sistem kekebalan tubuh yang berfungsi dengan baik.

ASI juga mengandung vitamin E untuk mendukung proses metabolisme dan melindungi asam lemak tak jenuh ganda.

ASI juga memasok vitamin B-kompleks yang larut dalam air dan vitamin C dalam jumlah yang sesuai usia.

4. Karbohidrat

Laktosa adalah karbohidrat utama yang ditemukan dalam ASI, dan menyumbang sekitar 40 persen dari total kalori yang disediakan oleh ASI.

Laktosa membantu mengurangi sejumlah besar bakteri tidak sehat di perut, yang meningkatkan penyerapan kalsium, fosfor, dan magnesium.

Hal ini juga membantu melawan penyakit dan meningkatkan pertumbuhan bakteri sehat di perut.

Baca juga: Mengenal Lemak, dari Fungsi hingga Bahayanya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com