Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Viral dari Malaysia, Abah yang Minta Pakai Toga Putranya di Hari Wisuda...

Kompas.com - 18/11/2019, 08:10 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Ia menceritakan, ayah yang ia panggil Abah itu menyampaikan keinginannya meminjam pakaiannya setelah ia berfoto.

Mengetahui permintaan sang ayah, ia pun segera melepas toganya dan memberikannya kepada sang ayah, lengkap dengan buket bunga yang ia terima sebagai ucapan selamat.

"Selepas saya ambil gambar, tiba-tiba Abah tanya soalan itu (ingin mengenakan toga). Semestinya saya beri kepada Abah," ujarnya.

Aiman sendiri merasa terharu saat mendengar permintaan sang ayah yang meminta izin meminjam jubahnya dengan alasan belum pernah merasakan mengenakan baju kebanggaan itu.

"Saya terharu kerana ayah saya cakap begitu. Happy juga disebabkan hari yang bermakna," ujar dia.

Saat semua sudah terpakai, jubah, topi, dan bunga wisuda, Aiman melihat raut bahagia di muka ayahnya.

"Abah excited dan tersentuh di hati," kata Aiman.

Banyaknya akun yang membagikan dan merespons video pendek yang ia bagikan, Aiman berharap, apa yang dibagikannya dapat menjadi inspirasi.

"Semoga video itu dapat menginspirasi anak muda untuk beri pengalaman dan kebahagiaan terbaik bagi keluarga tersayang," ujar dia.

Selain itu, ia juga berpesan kepada mereka yang masih berjuang menyelesaikan pendidikan agar senantiasa mengingat jasa keluarga, khususnya orangtua.

"Saya ingin pesan kepada semua anak anak di kuliah, setinggi mana kita belajar, yang pertama sekali, kita harus buat keluarga gembira. Tanpa mereka, siapalah kita," kata Aiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com