Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Ormas Minta Jatah Parkir yang Akhirnya Diselidiki Polisi

Kompas.com - 05/11/2019, 07:31 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber kompas.com

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, sebuah video yang menampilkan aksi unjuk rasa beberapa ormas di Kota Bekasi yang menuntut "jatah" parkir minimarket viral di media sosial.

Video tersebut diduga diambil saat unjuk rasa ormas pada 23 Oktober 2019 di depan SPBU Narogong, Rawalumbu.

Dalam video tersebut, sejumlah organisasi masyarakat (ormas) melontarkan serangkaian tuntutan agar Pemerintah Kota Bekasi dan pengusaha minimarket untuk "bekerja sama" dengan ormas agar mereka berhak menarik tarif parkir di minimarket.

Melansir dari Kompas.com (4/11/2019), tuntutan tersebut disampaikan karena Pemkot Bekasi tengah menggodok wacana penarikan pajak parkir di banyak titik, termasuk minimarket.

Baca juga: Ketika Ormas Minta Jatah Kelola Parkir Minimarket di Bekasi

Video tersebut kemudian membuat gaduh jagat maya dan menimbulkan kesan negatif.

Senin (4/11/2019) pagi, perwakilan ormas pun duduk satu meja dengan Wali Kota Bekasi, Kapolres Metro Bekasi Kota, dan Dandim 05/07 Kota Bekasi di Kantor Wali Kota Bekasi.

Setelah pertemuan tersebut, salah satu perwakilan ormas yang turut berunjuk rasa tanggal 23 Oktober, yaitu Ketua Resto GIBAS Kota Bekasi, memohon maaf atas ucapan anggotanya dan ormas-ormas lain yang tersebar di publik.

Diberitakan Kompas.com (4/11/2019), Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto pun mengklaim bahwa apa yang dilontarkan oleh sejumlah ormas saat unjuk rasa hanyalah bentuk spontanitas.

Baca juga: Viral Video Ormas Minta Jatah Parkir, Polisi Pastikan Akan Tindak Aksi Premanisme

Indarto pun membantah anggapan yang timbul setelah viralnya video tersebut, yaitu tidak amannya Kota Bekasi akibat preman yang leluasa meminta-minta jatah.

Namun demikian, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan bahwa nantinya kasus ini akan didalami , terutama terkait adanya dugaan tindak pidana dalam kasus tersebut.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com (4/11/2019), Suyudi menegaskan bahwa polisi akan menindak tegas aksi premanisme di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Saat ini, Polda Metro Jaya telah menerjunkan tim khusus guna menyelidiki adanya tindak pidana dalam aksi tersebut.

Baca juga: Ormas Boleh Kelola Parkir Minimarket di Bekasi, Syaratnya...

Tim khusus ini akan berkoordinasi dengan jajaran Polres Bekasi untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan masyarakat, terutama para pekerja minimarket di Bekasi.

Merespon kasus viralnya video ormas tersebut, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi pun meminta agar ormas tidak menggunakan ancaman serta tindak kekerasan apabila merasa tersisih dalam proses pembangunan.

Ia berharap bahwa ormas-ormas yang mungkin turut berkepentingan dalam pengelolaan parkir minimarket dapat bersinergi nantinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com