Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus GrabWheels, Kecelakaan Skuter Listrik Juga Pernah Terjadi di Beberapa Negara

Kompas.com - 13/11/2019, 17:00 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Minggu (10/11/2019) dini hari, dua orang pengguna skuter listrik GrabWheels tewas saat berkendara di kawasan Gate 3 Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Adapun dua orang korban tewas bernama Wisnu (18) dan Ammar (18).

Kedua orang tersebut bersama dengan empat temannya menyewa tiga GrabWheels sekitar pukul 01.00 WIB. Enam orang tersebut menaiki skuter listrik dengan berboncengan.

Mereka tertabrak mobil Camry dari belakang dan keenam orang tersebut terlempar.

Penggunaan skuter listrik GrabWheels belakangan kerap disalahgunakan oleh penggunanya. Sebagian menggunakan skuter tidak pada tempatnya, termasuk untuk melintas di trotoar, bahkan di jembatan penyeberangan orang (JPO) Jakarta.

Hal ini menjadi sorotan karena membuat fasilitas bagi pejalan kaki menjadi rusak.

Tak jarang skuter listrik disewakan dan digunakan di jalan raya, sehingga pengendara harus berbagi jalan badan jalan dengan kendaraan lain seperti sepeda motor dan mobil.

Baca juga: Pengguna GrabWheels Tewas Ditabrak, Skuter Listrik Hanya Boleh Melintas di Jalur Sepeda

Melansir dari Kompas.com (13/11/2019), Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengatakan bahwa sama dengan pengendara motor, pengguna skuter listrik pada dasarnya tidak memiliki perlindungan apapun jika terjadi kecelakaan.

Ia mengatakan bahwa risiko pengguna skuter listrik sangat besar. Risiko makin besar disebabkan oleh kesadaran masyarakat Indonesia soal ketertiban di jalan masih rendah.

Kejadian kecelakaan skuter listrik bukan yang pertama kali terjadi. Kejadian-kejadian tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain yang menyediakan layanan persewaan skuter listrik di ruang-ruang publiknya.

Kecelakaan skuter listrik sebelumnya pernah terjadi pada seorang presenter televisi Emily Hartridge. Ia tewas dalam sebuah kecelakaan saat sedang mengendarai sekuter listrik.

Sehari setelahnya, seorang anak berusia 14 tahun pun mengalami luka kepala yang serius setelah menabrak saat mengendarai sebuah sekuter listrik di London.

Di Paris, kecelakaan yang melibatkan skuter listrik juga pernah terjadi pada seorang lelaki muda yang tertabrak lori.

Melansir dari laman Forbes, sebuah survei dilakukan oleh University of California Los Angeles terkait dengan kecelakaan akibat skuter listrik.

Hasilnya menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang menjadi penyebab umum dari kecelakaan sekuter listrik, yaitu 80,2 persen akibat jatuh, 11,0 persen akibat tabrakan dengan benda, dan 8,8 persen karena tertabrak kendaraan atau benda bergerak.

Karena pertimbangan dari berbagai kecelakaan dan bahaya yang melibatkan pengoperasian sekuter listrik, sejumlah negara pun telah membatasi hingga melarang pengoperasian skuter listrik di ruang-ruang publik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bukan Segitiga Bermuda, Ini Jalur Laut Paling Berbahaya di Dunia

Bukan Segitiga Bermuda, Ini Jalur Laut Paling Berbahaya di Dunia

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

Tren
Film Vina dan Fenomena 'Crimetainment'

Film Vina dan Fenomena "Crimetainment"

Tren
5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com