Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama November 2019, Sudah 3 Bangunan Sekolah Ambruk

Kompas.com - 12/11/2019, 20:35 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

2. SDN Gentong, Kota Pasuruan

Selain SDN 1 Babatan di Nganjuk, ambruknya gedung sekolah juga terjadi di SDN Gentong, Kota Pasuruan.

Bangunan tersebut ambruk pada Selasa (5/11/2019) pagi. Dalam kejadian tersebut, seorang guru dan seorang murid dilaporkan meninggal di lokasi.

Sedangkan 11 murid lainnya dirawat di rumah sakit karena mengalami luka tertimpa reruntuhan gedung kelas.

Gedung SDN yang terletak di Jalan Kyai Sepuh Nomor 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo dilaporkan ambruk pukul 08.15 WIB. Gedung tersebut dihuni oleh 4 kelas.

Peristiwa ini pun sempat ditanggapi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Ia mengucapkan belasungkawa atas ambruknya gedung SDN Gentong tersebut.

Melansir dari pemberitaan Kompas.com (7/11/2019), Nadiem mengaku sudah mengirim tim dari inspektorat jenderal untuk melakukan investigasi atas penyebab dari ambruknya gedung tersebut.

Setelah dilakukan uji laboratorium forensi, gedung yang ambruk tersebut dibangun dengan konstruksi asal-asalan dan diduga tidak sesuai spesifikasi.

Aparat Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur pun telah menetapkan dua tersangka atas kasus ini. Mereka berdua berperan sebagai kontraktor dalam proyek pembagunan empat kelas SDN Gentong yang atapnya ambruk tersebut.

Setelah penetapan tersangka, kasus ambruknya gedung SDN Gentong juga akan didalami kembali, yaitu pidana lain yang berkaitan dengan kasus dugaan pidana korupsi.

Pasalnya, anggaran pembangunan gedung tersebut menggunakan anggaran negara.

3. SDN Dukuh Klopo, Jombang

Kasus ambruknya bangunan sekolah juga terjadi di SDN Dukuh Klopo, Kabupaten Jombang, Jawa timur. Pada Minggu (10/11/2019), salah satu bagian gedung di SDN Dukuh Klopo ambruk karena termakan usia dan lapuknya kayu penyangga.

Pasca ambruknya atap salah satu ruang kelas di SDN Dukuh Klopo tersebut, sebagian murid pun terpaksa memanfaatkan perpustakaan dan mushala sebagai ruang belajar.

Melansir dari pemberitaan Kompas.com (11/11/2019), Kepala SDN Dukuh Klopo Trimiati mengatakan bahwa saat atap bangunan ambruk, tidak ada aktivitas belajar mengajar di ruang tersebut maupun di sebelahnya, karena sedang libur.

Baca juga: Gedung SD Ambruk Terjadi Lagi, Kali Ini di Jombang

Ruang kelas tersebut telah lama dikosongkan karena sudah tua dan memiliki kayu penyangga genting yang sudah lapuk.

Menurut Trimiati, perbaikan ruang kelas tersebut telah diajukan beberapa kali. Namun, usulan tersebut belum pernah disetujui hingga gedung ambruk

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Jombang Agus Purnomo kemudian meninjau gedung ruang kelas di SDN Dukuh Klopo yang roboh tersebut.

Menurutnya, jika gedung yang ambruk tersebut berdampak signifikan bagi proses belajar mengajar siswa, bangunan itu akan segera diperbaiki.

(Sumber: Kompas.com/ Ardito Ramadhan, Haryanti Puspasari, Moh. Syafii' |Editor: Diamanty Meiliana, Krisiandi, Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com