Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Selama November 2019, Sudah 3 Bangunan Sekolah Ambruk

KOMPAS.com - Kejadian ambruknya beberapa bangunan sekolah di beberapa wilayah menunjukkan bahwa tidak semua kondisi bangunan layak digunakan untuk kegiatan belajar.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini pun membuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meminta pemerintah daerah untuk memastikan kondisi kelayakan bangunan sekolah di wilayahnya masing-masing.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com (6/11/2019), Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi menyampaikan tanggapan dari peristiwa ambruknya sekolah di Nganjuk dan Pasuruan, Jawa Timur, pada beberapa waktu terakhir.

"Ya itu tugasnya pemerintah daerah, tugas pemerintah daerah. Jadi enggak mungkin semuanya dibebani pusat," kata Didik di Kantor Ombudsman RI, Rabu (6/11/2019).

Didik menuturkan bahwa pemerintah pusat melalui Kemendikbud hanya berwenang untuk menetapkan standar bangunan sekolah serta memberikan bimbingan teknis.

Pemerintah juga menyalurkan dana alokasi khusus kepada daerah. Namun, penggunaan dana sepenuhnya diserahkan kepada masing-masing daerah.

Pemerintah sebelumnya pernah menargetkan supaya tidak ada lagi sekolah rusak pada 2012. Akan tetapi, hal tersebut tidak terwujud karena sering terjadi bencana alam.

Dihimpun dari berbagai pemberitaan, sepanjang November 2019, berikut adalah sederet bangunan sekolah yang mengalami ambruk:

1. SDN 1 Babatan, Nganjuk

Atap gedung SDN Babatan, Nganjuk mengalami ambruk atau runtuh pada Jumat (1/11/2019) sore. Saat peristiwa tersebut terjadi, murid-murid sudah pulang sekolah. Oleh karena itu, kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

Mengutip dari Antara, Kepala SDN 1 Babatan Nganjuk Wariadi mengatakan bahwa pihaknya telah mengusukan renovasi tiga lokal ruang kelas, yaitu kelas 4, 5, dan 6 pada Januari-Februari 2019.

Namun, hingga atap ruang kelas empat tersebut runtuh, belum ada kabar dari pemerintah terkait kelanjutan dari pengusulannya tersebut.

Sekolah pun sempat mengungsikan siswi-siswinya ke rumah warga dan ruang perpustakaan pada awal Januari untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Setelah mengalami runtuh, Pemerintah Kabupaten Nganjuk pun segera membenahi atap ruang kelas di SDN 1 Babatan agar dapat segera kembali dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar.

Dikutip dari Antara, Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Jumadi menuturkan bahwa pihaknya telah meninjau langsung SDN 1 Babatan, Nganjuk.

Ia menduga bahwa bahan bangunan untuk membangun ruang kelas kurang optimal. Dari informasi yang diperoleh, sekolah tersebut telah mendapatkan bantuan renovasi gedung pada 2013.

2. SDN Gentong, Kota Pasuruan

Selain SDN 1 Babatan di Nganjuk, ambruknya gedung sekolah juga terjadi di SDN Gentong, Kota Pasuruan.

Bangunan tersebut ambruk pada Selasa (5/11/2019) pagi. Dalam kejadian tersebut, seorang guru dan seorang murid dilaporkan meninggal di lokasi.

Sedangkan 11 murid lainnya dirawat di rumah sakit karena mengalami luka tertimpa reruntuhan gedung kelas.

Gedung SDN yang terletak di Jalan Kyai Sepuh Nomor 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo dilaporkan ambruk pukul 08.15 WIB. Gedung tersebut dihuni oleh 4 kelas.

Peristiwa ini pun sempat ditanggapi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Ia mengucapkan belasungkawa atas ambruknya gedung SDN Gentong tersebut.

Melansir dari pemberitaan Kompas.com (7/11/2019), Nadiem mengaku sudah mengirim tim dari inspektorat jenderal untuk melakukan investigasi atas penyebab dari ambruknya gedung tersebut.

Setelah dilakukan uji laboratorium forensi, gedung yang ambruk tersebut dibangun dengan konstruksi asal-asalan dan diduga tidak sesuai spesifikasi.

Aparat Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur pun telah menetapkan dua tersangka atas kasus ini. Mereka berdua berperan sebagai kontraktor dalam proyek pembagunan empat kelas SDN Gentong yang atapnya ambruk tersebut.

Setelah penetapan tersangka, kasus ambruknya gedung SDN Gentong juga akan didalami kembali, yaitu pidana lain yang berkaitan dengan kasus dugaan pidana korupsi.

Pasalnya, anggaran pembangunan gedung tersebut menggunakan anggaran negara.

3. SDN Dukuh Klopo, Jombang

Kasus ambruknya bangunan sekolah juga terjadi di SDN Dukuh Klopo, Kabupaten Jombang, Jawa timur. Pada Minggu (10/11/2019), salah satu bagian gedung di SDN Dukuh Klopo ambruk karena termakan usia dan lapuknya kayu penyangga.

Pasca ambruknya atap salah satu ruang kelas di SDN Dukuh Klopo tersebut, sebagian murid pun terpaksa memanfaatkan perpustakaan dan mushala sebagai ruang belajar.

Melansir dari pemberitaan Kompas.com (11/11/2019), Kepala SDN Dukuh Klopo Trimiati mengatakan bahwa saat atap bangunan ambruk, tidak ada aktivitas belajar mengajar di ruang tersebut maupun di sebelahnya, karena sedang libur.

Ruang kelas tersebut telah lama dikosongkan karena sudah tua dan memiliki kayu penyangga genting yang sudah lapuk.

Menurut Trimiati, perbaikan ruang kelas tersebut telah diajukan beberapa kali. Namun, usulan tersebut belum pernah disetujui hingga gedung ambruk

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Jombang Agus Purnomo kemudian meninjau gedung ruang kelas di SDN Dukuh Klopo yang roboh tersebut.

Menurutnya, jika gedung yang ambruk tersebut berdampak signifikan bagi proses belajar mengajar siswa, bangunan itu akan segera diperbaiki.

(Sumber: Kompas.com/ Ardito Ramadhan, Haryanti Puspasari, Moh. Syafii' |Editor: Diamanty Meiliana, Krisiandi, Abba Gabrillin)

https://www.kompas.com/tren/read/2019/11/12/203500865/selama-november-2019-sudah-3-bangunan-sekolah-ambruk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke