Opsi yang lain, seseorang juga bisa mengkonsumsi “BRAT diet” ketika diare.
B : Bananas (pisang), R: Rice (nasi), A: Apple sauce (saus apel), T: Toast (roti panggang).
Diet BRAT menggabungkan makanan hambar yang rendah serat dan tinggi pati yang bisa membantu proses penyembuhan karena mengandung potasium dan pektin.
Namun yang perlu diketahui, diet BRAT tidak memberikan nutrisi seimbang. Sehingga diet ini tidak boleh dilakukan lebih dari 2 hari dan jika sudah tak diare sebaiknya tidak dilakukan.
Baca juga: Penanganan Pertama untuk Mengatasi Diare
Saat mengalami diare, hindarilah makanan yang bisa menyebabkan iritasi atau menekan saluran pencernaan, seperti:
Probotik merupakan mikroorganisme yang bisa memberikan manfat bagi pencernan.
Ia akan membantu bakteri baik dalam usus untuk membantu melawan infeksi.
Penelitian menunjukkan probiotik bisa mempersingkat waktu diare, dan termasuk aman karena tanpa efek samping utama.
Probiotik bisa didapat dari makanan seperti yogurt maupun makanan berfermentasi lain, serta bisa membeli dalam bentuk suplemen probiotik yang dijual di apotik.
Beberapa obat diare dijual secara bebas dan bisa Anda jadikan pilihan saat diare.
Obat-obatan antimotilitas (mengurangi pergerakan usus) juga bisa membantu mengurangi gejala.
Akan tetapi obat antimotilitas tak selalu bisa digunakan pada beberapa kondisi.
Untuk itu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan apoteker ketika membeli obat.
Baca juga: Tak Direkomendasikan WHO, Amankah Minum Obat Penghenti BAB Saat Diare?
Diare pada beberapa kasus memang bisa dilakukan perawatan dari rumah. Akan tetapi, jika diare berlangsung lebih dari 2 hari, Anda memerlukan konsultasi medis.
Apalagi pada oang yang beresiko komplikasi seperti pada anak-anak dan orang tua dan diare yang diikuti dengan: