Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haul Haji Agus Salim, Mengenang "The Grand Oldman"

Kompas.com - 04/11/2019, 17:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Mengetahui hal itu, R.A. Kartini menuliskan surat kepada Nyonya J.H. Abendanon.

Baca juga: Ternyata, Haji Agus Salim Pilih Homeschooling untuk Pendidikan Anak

"Kami tertarik sekali kepada seorang anak muda ini. Kami ingin dia dikaruniai bahagia. Anak muda itu namanya Salim, ia orang Sumatera asal Riau yang dalam tahun ini mengikuti ujian penghabisan sekolah menengah HBS dan ia keluar sebagai juara. Juara pertama dari ketiga-tiga HBS.

Anak muda itu ingin sekali pergi ke Negeri Belanda untuk belajar menjadi dokter. Sayang sekali, keadaan keuangannya tidak memungkinkan. Gaji ayahnya cuma F 150 sebulan. Tanyakan pada Hasim tentang anak muda itu. Nampaknya dia seorang pemuda yang hebat yang pantas diberi bantuan," demikian penggalan isi surat Kartini, seperti dikutip dari Harian Kompas, 8 Oktober 1984.

Kartini berharap agar beasiswa atas namanya yang tidak bisa digunakannya, diberikan kepada Agus Salim.

Namun, usulan itu tidak terwujud. Agus Salim tetap tinggal di Indonesia dan menjadi tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Karir

Pada usia 20 tahun, ia bekerja sebagai dragoman di Konsulat Belanda, Jeddah.

Di masa itu, seorang pribumi bekerja di staf konsulat di luar negeri adalah hal yang langka.

Di akhir tahun 1920-an, Agus Salim kembali ke Kampung Gedang dan membuka HIS partikulir, seperti dituliskan Emil Salim dalam artikel "Paatje, 111 Tahun" yang dimuat di Harian Kompas, 1 Oktober 1995.

Karirnya sebagai wartawan dimulai di sekitar usia 30 tahun. Ia bahkan menjadi pemimpin surat kabar Sadar.

Dalam usia 35 tahun, Agus Salim mengikuti Kongres Sarekat Islam Nasional di Surabaya.

Keikutsertaannya dalam kongres tersebut menandakan awal karirnya dalam gerakan politik.

Ia menjadi anggota Volksraad pada usia 37 tahun, dan untuk pertama kali, ia memperkenalkan bahasa Indonesia dalam Dewan Rakyat.

Tidak lama kemudian ia keluar dari Volksraad, karena menyertai gerakan politik nonkoperasi.

Di usia 43 tahun, Haji Agus Salim menggalang kekuatan Islam bersama Tjokroaminoto di bawah bendera Sarekat Islam (SI).

Baca juga: 5 Cara Haji Agus Salim Menjalankan Homeschooling bagi Anak-anaknya

Sejarah mencatat, Tjokro-Agus merupakan dua sejoli alias dwi-tunggal dalam pimpinan partai Sarekat Islam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com